BAB VI
RAGAM MESIN
6.1
Mesin Potong Besi dan Kayu
Mesin potong besi dan kayu
merupakan alat potong yang biasanya untuk memotong bahan-bahan yang terbuat
dari logam atau kayu. Mesin ini memiliki satu deretan mata potong pada
kelilingnya yang masing-masing berlaku sebagai pemotong tersendiri pada daur
putaran.
6.1.1
Prinsip Kerja Mesin Potong Besi dan Kayu
Mempergunakan mesin potong
besi dan kayu tentunya berdasarkan prinsip kerjanya. Berikut ini merupakan prinsip kerja mesin potong
besi dan kayu:
1. Benda kerja diam dan mesin bergerak
vertikal maupun horizontal, dimana nantinya pisau pahat akan memotong benda
tersebut
2. Bahan yang akan dipotong akan terpotong
dengan mata pisau mesin dengan melepaskan logam dalam bentuk serpihan kecil dan
sudut potong mata pisau harus tajam sehingga dihasilkan potongan yang baik.
6.1.2
Tiga Jenis Desain Umum Pemotong
Jenis desain umum pemotong
terdapat bermacam-macam. Tiga jenis desain yang umum digunakan pada mesin
potong dengan alat yang berbeda-beda. Berikut ini merupakan tiga jenis desain
umum pemotong:
1.
Pemotong arbor merupakan
pemotong yang mempunyai lubang dipusatkan untuk pemasangan arbor.
2.
Pemotong tangkai merupakan
pemotong yang mempunyai tangkai lurus atau tirus yang menjadi satu badan dengan
pemotong.
3.
Pemotong muka merupakan
pemotong yang dibuat atau dipegang pada ujung arbor pendek dan biasanya dipakai
untuk permukaan rata.
6.2 Mesin Jigsaw
Mesin Jigsaw atau gergaji mesin adalah alat
yang menggunakan logam pemotong yang keras atau kawat dengan tepi kasar untuk
memotong bahan yang lebih lunak. Tepi logam pemotong terlihat bergerigi atau
kasar. Gergaji mesin ini dapat digunakan dengan didukung listrik.
JigSaw seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jigsaw adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk memotong atau
menggergaji (kebanyakan kayu) dengan bentuk apa saja mulai dari bentuk kurva
yang melengkung-lengkung hingga yang lurus-lurus. Jadi kelebihan jigsaw adalah dapat memotong dengan pola
yang tidak lurus karena gergaji lain rata-rata hanya bisa memotong lurus-lurus
saja. Prinsip kerjanya gergaji jigsaw bergerak naik turun saat memotong.
6.2.1
Bagian-Bagian Mesin Jigsaw
Mesin jigsaw terdiri dari beberapa bagian yang menyusunnya. Berikut ini merupakan bagian dari
mesin jigsaw:
1. Tuas apit moncong untuk mengatur penjepit
benda kerja
2. Moncong yang dapat digeser geserkan
3. Benda kerja yaitu logam besi
4. Daun gergaji unuk memotong benda kerja
5. Bingkai gergaji yaitu penahan daun gergaji
6. Hantaran bingkai gergaji
7. Pipa alat pendingin
8. Perkakas angkat
9. Tumpuan
10. Penampang tumpuan
11. Motor penggerak bagin ini adalah yang
paling penting dikarenakan merupakan penggerak utama pada gergaji mesin
6.2.2 Prinsip Kerja Mesin Jigsaw
Dalam mempergunakan mesin jigsaw tentunya berdasarkan prinsip
kerja mesin jigsaw. Adapun prinsip
kerja mesin jigsaw adalah sebagai
berikut:
1. Mesin yang mempunyai selang gurdi, sekrup
sayap dan sebagainya, mesin tidak dibatasi oleh operasi penggurdian.
2. Mesin dihidupkan dengan menekan saklar
sumber daya listrik, mata gergaji naik turun dan bantalan benda kerja diarahkan
ke benda kerja yang akan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan dan
menghasilkan serbuk kayu.
6.2.3
Cara Pengoperasian Mesin Jigsaw
Terdapat beberapa tahap dalam
pengoperasian mesin jigsaw. Berikut
merupakan cara mengoperasikan mesin jigsaw:
1. Meletakkan benda kerja berupa papan,
triplek, besi kotak dan sebaginya pada penopang kayu atau besi yang kokoh dan rata.
2. Membuka dua plastik pelindung.
3. Memasang mata pisau sesuai dengan benda
kerja yang akan dipotong menggunakan kunci L dan mengencangkan (arah mata pisau
ke depan). Memasang plastik pelindung pisau.
4. Mengatur tingkat akurasi pemotongan dengan
Guide Rule (jika pemotongan lurus).
5. Mengatur kecepatan sesuai dengan ketebalan
benda kerja .
6. Memasang kabel penghubung ke stop kontak
dan memastikan kabel dalam kondisi normal, aman, tidak melilit dan tidak
ketarik.
7. Menghidupkan mesin dengan menekan dan menahan tombol trigger, jika pemotongan berlangsung lama bisa memindahkan ke arah
belakang tombol Lock Lever.
8. Mengarahkan mesin ke depan secara
perlahan-lahan sampai benda kerja terpotong dengan sempurna.
9. Mematikan mesin dengan mengarahkan ke
depan tombol Lock Lever dan
melepaskan tombol.
6.3
Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan
alat penghalus atau perata permukaan dengan cara menggosok, mengauskan dengan
gesekan atau mengasah. Gerinda dirancang untuk menyelesaikan part dengan
permukaan silinder, datar atau penyelesaian permukaan dalam, jenis permukaan
yang akan dikerjaan sangat menentukan jenis dari mesin gerinda yang akan
digunakan.
6.3.1 Macam-Macam Batu Gerinda
Fungsi dari batu gerinda
tersebut juga berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa
jenis batu gerinda:
1.
Flat wheels, untuk melakukan
penggerindaan alat-alat potong seperti handtap,
countersink, mata bor, dan sebagainya.
2.
Cup wheels, untuk melakukan
penggerindaan alat-alat potong seperti cutter,
pahat bubut, dan sebagainya.
3.
Dish grinding wheels, untuk melakukan
penggerindaan profil pada cutter.
4.
Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong
ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami
proses heat treatment.
5.
Cylindrical grinding wheels,
untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
6.3.2 Keuntungan Menggerinda
Terdapat
beberapa keuntungan pada saat menggerinda. Adapun keuntungan menggerinda adalah
sebagai berikut:
1. Merupakan metode yang umum dari pemotongan
bahan seperti baja yang dikeraskan. Suku cadang yang memerlukan permukaan keras
pertama kali dimesin untuk memberi bentuk selama logam dalam keadaan
dilunakkan, hanya sejumlah kecil dari kelebihan bahan yang diperlukan untuk
operasi menggerinda. Pengasahan pahat tangan pemotong merupakan kegunaan yang
penting dalam proses ini.
2. Disebabkan banyaknya mata potong kecil
pada roda maka menimbulkan penyelesaian yang sangat halus dan memuaskan pada
permukaan singgung dan permukaan bantalan. Kekasaran permukaan yang umum
dicapai adalah 0,4 sampai 2200 µm.
3. penggerindaan dapat menyelesaikan
pekerjaan sampai ukuran teliti dalam waktu singkat. Karena hanya sejumlah kecil
bahan yang dilepas, maka mesin gerinda memerlukan pengaturan roda yang halus.
Dimungkinkan untuk mempertahankan pekerjaan sampai kurang lebih 0,005 mm dengan
mudah.
4. Tekanan pelepasan logam dalam proses ini kecil,
sehingga memperbolehkan untuk menggerinda benda kerja yang mudah pecah dan
benda kerja yang cenderung untuk melenting menjauhi perkakas. Sifat ini
memungkinkan untuk menggunakan pencekam megnetis untuk memegang benda kerja
dalam banyak operasi penggerindaan.
6.3.3 Pengelompokkan Mesin Gerinda
Pengelompokkan
dari mesin gerinda menurut jenis permukaan yang dihasilkan atau pekerjaan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Gerinda silinder
a. Beda kerja diantara kedua pusatnya
b. Tanpa pusat
c. Tempat perkakas
d. Poros engkol dan penggunaan khusus yang
lain
2. Gerinda sebelah dalam
a. Benda kerja berputar dalam pencekam
b. Benda kerja berputar dan ditahan oleh rol
c. Benda kerja stationer
3. Gerinda permukaan
a. Jenis serut (meja ulak-alik)
i.
Spindel
horizontal
ii.
Spindel
vertikal
b. Meja putar
i.
Spindel
horizontal
ii.
Spindel
vertikal
4. Universal
a. Benda kerja silindris
b. Benda kerja bentuk ulir
c. Benda kerja bentuk roda gigi
d. Berosilasi
5.
Gerinda perkakas
6.
Mesin gerinda spesial
a. Rangka ayun-menyobek
b. Memotong putus-menggergaji
c. Mampu jinjing-menggerinda dengan tangan
d. Poros fleksibel-serba guna
e. Memrofil-membentuk keliling
7. Penyiapan permukaan
8. Gerinda amplas
a. Sabuk-tunggal
b. Piringan
c. Butiran lepas
d. Roda penahan
e. Pengergajian kawat
9. Media besar-besaran
a. Penggulingan tong
b. Getaran
6.3.4 Prinsip Kerja Mesin Gerinda
Dalam mempergunakan mesin
gerinda tentunya berdasarkan prinsip
mengerjakan mesin gerinda. Prinsip mesin gerinda tersebut adalah benda
kerja harus digeser hampir keseluruh lebar dari roda selama tiap putaran dalam
penyelesaian pergeseran.
6.4
Mesin Serut
Mesin Serut merupakan mesin dengan pahat pemotong
ulak-alik, yang mengambil potongan berupa garis lurus dengan menggerakkan benda
kerja menyilang jejak dari pahat sehingga menimbulkan permukaan yang rata,
bagaimanapun juga bentuk pahatnya. Kesempurnaan hasil tidak tergantung pada
ketelitiannya.
Mesin serut adalah mesin
perkakas yang dirancang untuk melepaskan logam dengan menggerakkan meja kerja
dalam garis lurus terhadap pahat mata tunggal. Benda yang dipotong, yang
terutama permukaannya datar, dapat horizontal,
vertikal atau bersudut. Selain untuk
memesin benda kerja besar, mesin serut sering digunakan untuk memesin suku
cadang kecil jamak yang dipegang satu baris pada platen. Mesin serut tidak lagi
penting untuk pekerjaan produksi, karena permukaan datar pada umumnya sekarang
dimesin dengan pemesinan fris, peluas lubang (broaching) atau pengampas. Mirip dengan pekerjaan yang dilakukan
pada sebuah mesin ketam, mesin serut adalah sesuia untuk benda kerja yang jauh
lebih besar. (Amstead,dkk, 1995).
6.4.1
Prinsip Kerja Mesin Serut
Mempergunakan mesin serut
harus dengan prinsip kerjanya. Adapun prinsip pengerjaan mesin serut adalah
sebagai berikut:
1. Roda gigi dengan berputar cepat termasuk rotor
dan 2 mata pahat dari motor penggerak dengan gaya inersi beberapa kali dengan
jalur lintasan.
2. Pada mesin serut benda kerja digerakkan
terhadap pahat yang stasioner dengan penggerak pada meja mesin serut adalah
roda gigi atau secara hidrolis. Meja kerja pada mesin serut dikonstruksi dengan
celah T pada permukaan untuk memberi pegangan dan pengapitan dari suku cadang
yang harus dimesin. Benda kerja pada mesin serut umumnya dipegang dengan
mengapit langsung kepada platan.
6.4.2 Cara Pengoperasian Mesin
Serut
Mesin serut berguna untuk menyerut kayu dan benda
sejenis lainnya. Cara pengoperasian mesin serut pun sedikit berbeda dari mesin
lainnya. Berikut merupakan cara pengoperasian mesin serut (Amstead,dkk, 1995).:
1.
Meletakkan benda kerja berupa
papan, triplek, besi kotak dsb pada penopang kayu atau besi yang kokoh dan rata.
2.
Menggunakan cutting line untuk akurasi pemotongan
3.
Menyeting kedalaman mata pisau.
4.
Memasang kabel penghubung ke
stop kontak dan memastikan kabel dalam kondisi normal, aman, tidak melilit dan
tidak tertarik.
5.
Menghidupkan mesin dengan
menekan dan menahan tombol trigger,
jika pemotongan berlangsung lama bisa memindahkan kearah belakang tombol Lock Button.
6.
Mengarahkan mesin ke depan
secara perlahan-lahan sampai benda kerja terpotong dengan sempurna.
7.
Mematikan mesin dengan
mengarahkan ke depan tombol lock lever
dan melepaskan tombol.
6.4.3 Jenis-Jenis Mesin Serut
Kegunaan mengetahui jenis-jenis mesin serut adalah agar
dapat melihat perbedaan antara jenis mesin serut yang satu dengan yang lainnya.
Berikut jenis-jenis mesin serut menurut konstruksinya (Amstead,dkk, 1995):
1.
Mesin Serut Rumahan Ganda
Mesin serut ini terdiri atas sebuah
dasar yang berat dan panjang, dengan meja atau platen yang ulak-alik. Rumahan
yang atas dekat pusat pada samping dari dasar mendukung rel silang tempat
penghantaran pahat melintas benda kerja.
2.
Mesin Serut Sisi Terbuka
Mesin serut ini mempunyai rumahan pada
satu sisi saja. Sisi yang terbuka memungkinkan pemesinan benda kerja yang
lebar. Mesin serut pada umumnya mempunyai satu jalur datar dan satu jalur
V-ganda yang memungkinkan untuk pemuaian tidak seimbang dari bangku dan platen.
Tungkai mampu setel pada sisi bangku mengendalikan panjang langkah dari platen.
3.
Mesin Serut Jenis Lorong (Pit)
Mesin serut jenis lorong konstruksinya
pejal dan berbeda dengan mesin serut biasa dalam hal bangkunya stasioner dan
pahatnya digerakkan di atas benda kerja. Mesin serut ini dirancang untuk benda
kerja sampai lebar 4 m dan panjang 11 m. Dua kepala jenis ram dipasangkan pada
rel silang dan masing-masing dilengkapi dengan pemegang pahat peti lonceng
ganda untuk penyerutan dua jalur. Kedua rumahan pembalikan yang menyangga rel
silang meluncur pada jalur dan digerakkan oleh ulir dari penggerak roda cacing
tertutup pada satu ujung landasan.
4.
Mesin
serut plat atau tepi
Mesin serut jenis khusus ini
dirancang untuk memesin tepi dari plat baja berat untuk bejana tekanan dan plat
perisai. Mesin serut tepi pada umumnya tidak menggunakan pahat serut
konvensional, melainkan menggunakan pemotong fris agar lebih cepat dan lebih
teliti.
6.5
Mesin Bor Tangan
Mesin bor adalah alat untuk
memperbesar lubang yang telah digurdi atau diberi inti. Pada prinsipnya
merupakan suatu operasi penepatan sebuah lubang yang telah digurdi sebelumnya
dengan pahat jenis mesin bubut mata tunggal. Pengeboran merupakan proses
permesinan presisi yang mencakup rigidity
(kekerasan) dan accuracy produk
dengan toleransi yang dirancang khusus. Lubang pada proses pengeboran dibentuk
dan dikerjakan sampai akhir setelah digurdi. Mesin bor memiliki
beberapa fungsi atau kegunaan diantaranya yaitu:
1.
Membuat lobang
2.
Membuat lobang bertingkat
3.
Membesarkan lobang
4.
Chamfer
Selain itu, jenis-jenis mesin bor juga dibedakan kedalam beberapa
bagian. Jenis-jenis mesin bor menurut macamnya yaitu:
1.
Mesin bor meja
2.
Mesin bor lantai
3.
Mesin bor radial
4.
Mesin bor koordinat
5.
Mesin bor tangan
Sedangkan menurut kapasitasnya, mesin bor digolongkan atas:
1.
Diameter terbesar lobang yang
dapat dikerjakan.
2.
Jarak gerak poros maksimum
turun naik.
3.
Jarak poros maksimum dengan
meja mesin.
4.
Jarak terjauh antara tiang
dengan poros mesin.
(http://akmalindra.wordpress.com/2009/06/18/mesin-bor/)
6.5.1
Cara Kerja Mesin Pengebor
Prinsip kerja mesin bor
menggunakan sistem pneumatik untuk proses pengeboran. Mesin bor ini terdiri
atas dua langkah proses kerja yaitu dua silinder bersamaan menekan benda kerja
dan silinder utama yang berada di dalam mesin mendorang meja untuk proses
pengeboran. Dimana komponen-komponen sistem pneumatik pada mesin bor ini adalah
silider utama, katup 5/2, regulator, one way flow control valve.
Mesin pengebor biasa disebut
juga dengan mesin drilling. Mesin
pengebor atau mesin drilling tersebut
memiliki cara kerja sebagai berikut:
1. Membuat alur atau bagian yang akan
dipotong pada benda kerja.
2. Meletakkan benda kerja pada meja kerja.
3. Mengunci benda kerja dengan menggunakan
ragum (penjepit).
4. Memasang penggurdi pada spindel penggurdi.
5. Mengarahkan mata penggurdi pada benda
kerja yang akan dipotong.
6. Menekan mesin penggurdi sehingga mata bor
akan berputar dan menyebabkan benda kerja berlubang pada bagian yang
diinginkan.
6.5.2
Macam-Macam Mata Bor
Mata bor adalah alat yang
paling ideal untuk membuat lubang yang rapih dan presisi. Bisa digunakan pada
bahan kayu, plastik ataupun logam. Banyak jenis dan ukuran lubang yang bisa
dibuat dengan menggunakan bor, akan tetapi dengan mempertimbangkan ukuran
lubang dan jenis bahan kita perlu menggunakan mata bor yang tepat. Selain
itupun jenis bahan pembuat mata bor juga menentukan kualitas hasil pelubangan.
lebih keras logam pada mata bor akan lebih halus hasil pengeboran.
1.
Twist Bits
Jenis mata bor yang paling banyak
digunakan dan cukup universal
fungsinya. Bisa digunakan menggunakan mesin bor tangan atau mesin bor duduk
baik secara horizontal maupun vertikal. Mata bor ini bisa untuk membuat lubang
pada bahan kayu, plastik atau logam.
(http://www.tentangkayu.com/2008/03/berbagai-jenis-mata-bor-fungsinya.html)
Gambar 6.1 Twist Bits
2.
Masonry Bits
Dirancang untuk membuat lubang pada
tembok, beton atau batu. Digunakan dengan mesin bor pada setelan martil
(gerakan bir bergetar seperti ketukan martil) dan pada ujung mata bor terdapat
logam keras sebagai pemotong.
(http://www.tentangkayu.com/2008/03/berbagai-jenis-mata-bor-fungsinya.html)
Gambar 6.2 Masonry Bits
3.
Spur Bits
Dikenal sebagai mata bor kayu dengan
ujung mata bor runcing pada bagian tengahnya dan pisau pengiris pada bagian
kelilingnya. Ujung runcing di tengah berfungsi untuk menjaga agar mata bor
tetap lurus sehingga lubang yang dihasilkan presisi dan dengan diameter yang
sama.
(http://www.tentangkayu.com/2008/03/berbagai-jenis-mata-bor-fungsinya.html)
Gambar 6.3 Spur Bits
4.
Countersink bits
Mata bor ini bersudut 90° pada
ujungnya dan berfungsi untuk membuat lubang 45° terhadap permukaan kayu.
Biasanya dipakai pada saat membuat lubang untuk kepala sekrup agar permukaan
sama rata dengan kayu. Mata bor ini bisa berdiri sendiri dan ada juga yang
terpasang langsung dengan mata bor utama untuk membuat lubang sekrup.
(http://www.tentangkayu.com/2008/03/berbagai-jenis-mata-bor-fungsinya.html)
Gambar 6.4 Countersink Bits
5.
Forster Bit
Forster Bit Yaitu mata bor yang
berfungsi untuk membuat lubang engsel sendok. Paling baik apabila dioperasikan
dengan mesin bor duduk yang lebih stabil. Karena apabila menggunakan mesin bor
tangan akan sulit untuk mengendalikan kestabilan posisi mata bor dan lubang
yang dihasilkan kurang berkualitas.
(http://www.tentangkayu.com/2008/03/berbagai-jenis-mata-bor-fungsinya.html)
Gambar 6.5 Forster Bit
6.
Hole Saw Bits
Lebih tepat mungkin disebut gergaji
lubang karena bentuk mata bornya yang seperti gergaji dengan diameter yang bisa
disesuaikan dengan kebutuhan.
(http://www.tentangkayu.com/2008/03/berbagai-jenis-mata-bor-fungsinya.html)
Gambar 6.6 Hole Saw Bit
6.5.4
Prinsip Pengeboran
Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, maka mesin bor
dapat berfungsi untuk membuat lobang silindris dan bertingkat, membesarkan
lobang, memcemper lobang dan mengetap. Pekerjaan yang banyak menuntut
ketelitian yang tinggi pada pengeboran adalah pada saat menempatkan mata bor
pada posisi yang tepat di titik senter.
6.6
Mesin Kompressor
Kompresor adalah
suatu alat untuk melayani udara yang bertekanan,yaitu dengan cara mengisap
udara luar dan dikompresikannya dalam suatu sistem atau tabung kompresor itu
sendiri .Kompresor banyak kita jumpai ,misalnya mulai dari alat pengisi ban, pengecatan,
pembersih udara, penyediaan udara untuk pembakaran ketel atau motor diesel,
sirkulasi udara pada sistem pendinginan udara, dan alat-alat pneumatic, yaitu bor pneumatic, rem pneumatic, robot pneumatic,
otomasi/otomatisasi pada mesin-mesin industri, dan semacamnya.
6.6.1 Macam-Macam Kompresor
Terdapat
beberapa macam jenis kompresor berdasarkan fungsi dan kegunaannya. Berikut
merupakan macam-macam kompresor:
1. Berdasarkan cara mengkrompesikan fluida
(udara, gas, dan uap) terdiri atas:
a. Kompresor positif: yang termasuk kompresor
ini adalah kompresor-kompresor torak dan rotasi.
b. Kompresor non positif: yaitu
kompresor-kompresor sentrifugal.
2. Berdasarkan bentuk dan kedudukannya,
terdiri atas:
a. Kompresor vertikal
b. Kompresor horizontal
c. Kompresor bersilinder banyak
d. Kompresor bentuk V (dua silinder)
e. Kompresor bentuk Y (tiga silinder)
f. Kompresor bentuk X (empat silinder)
3. Berdasarkan tekanan yang dihasilkannya,
terdiri atas:
- Kompresor tekanan rendah
- Kompresor tekanan menengah
- Kompresor tekanan tinggi
4. Berdasarkan putaran yang dibutuhkannya,
terdiri atas:
a. Kompresor putaran rendah
b. Kompresor putaran tinggi
5. Berdasarkan konstruksinya, terdiri atas:
- Kompresor torak
- Kompresor arah radial (roda gigi)
- Kompresor skrup
- Kompresor centrifugal
6. Berdasarkan fluida yang dikompresikannya,
terdiri atas:
a. Kompresor udara
b. Kompresor gas
c. Kompresor uap
7. Berdasarkan tingkat tekanannya, terdiri
atas:
- Kompresor satu tingkat
- Kompresor banyak tingkat
8. Berdasarkan pengoperasiannya, terdiri
atas:
a. Kompresor statisioner (diam di tempat)
b. Kompresor tidak statisioner
6.6.2 Komponen Kompresor
Mesin kompresor terdiri dari
beberapa bagian yang saling berhubungan. Bagian ini satu sama lain saling
menunjang dalam proses kompresi udara. Komponen dari kompresor tersebut
diantaranya adalah:
1.
Drain Valve
Salah satu perangkat penting dari sebuah kompresor adalah drain valve. Perangkat ini merupakan
bagian yang mengatur tekanan udara yang terdapat dalam tabung penyimpanan
kompresor. Dalam tabung penyimpanan udara, biasanya terdapat air yang merupakan
efek dari perbedaan suhu udara dalam tabung dengan suhu ruangan. Air ini dapat
dibuang melalui perangkat ini. Selain itu kotoran yang ikut masuk ke dalam
tabung juga dapat dikeluarkan dengan alat ini.
2. Fluid
Cooler
Akibat proses
kompresi yang dialakukan oleh mesin kompresor, suhu pada mesin kompresor
menjadi tinggi. Apabila suhu ini dibiarkan begitu saja, tidak menutup
kemungkinan akan mengakibatkan terjadinya ledakan, yang diakibatkan oleh overheat pada mesin kompresor. Untuk mengatasi
hal tersebut, maka pada mesin kompresor biasanya sudah terdapat sebuah mekanis,
untuk menurunkan suhu pada mesin kompresor. Alat tersebut adalah fluid cooler. Selain mengendalikan suhu
mesin kompresor, alat ini juga dapat mendinginkan dan mengontrol suhu tekanan
udara yang dihasilkan oleh kompresor.
3. Hose
Kompresor
menggunakan udara bertekanan yang telah terisimpan dalam tabung penyimpanan
kompresor, dibutuhkan selang khusus. Selang ini digunakan untuk mengalirkan
udara bertekanan tersebut sehingga dapat digunakan setiap saat. Biasanya selang
ini mempunyai kemampuan untuk menahan tekanan yang terdapat pada udara
tersebut. Selang ini pada umumnya terbuat dari karet dengan panjang yang
bervariasi. Selang karet ini ada yang berbentuk spiral, namun ada juga yang berbentuk lurus, yang digulung pada
gulungan khusus untuk selang kompresor.
4. Hose
Fitting
Untuk
menghubungkan hose dengan mesin kompresor, digunakan sebuah alat yang terpasang
pada pangkal dari hose yang digunakan.
Alat tersebut biasa disebut hose fitting.
Alat ini menghubungkan hose dengan ball valve yang terpasang pada
kompresor. Hose fitting ini terpasang
pada hose dengan menggunakan pressure tools, sehingga tidak mudah
terlepas walaupun diberikan tekanan yang tinggi. Untuk menghubungkan hose fitting dengan ball valve, pada hose fitting
ini terdapat draft dalam yang sesuai
dengan draft yang ada pada ball valve. Selain terpasang pada bagian
pangkal, untuk menghubungkan hose
dengan ball valve, hose fitting juga
terdapat pada bagian ujung dari hose.
Fungsi hose fitting yang terpasang
pada bagian ujung ini adalah untuk menghubungkan hose dengan perangkat lain yang kita gunakan, seperti pistol angin
maupun alat sejenis lainnya.
5. Ball
Valve
Untuk
menghubungkan kompresor dengan hose
melalui hose fitting, diperlukan alat
khusus. Alat tersebut adalah ball valve.
Selain untuk menghubungkan kompresor dengan hose
maupun hose fitting, ball valve juga
berfungsi untuk mengatur pengeluaran udara bertekanan dari dalam kompresor. Ball valve terdapat bola yang berlubang
di tengahnya. Bola ini dapat diputar dengan menggunakan tuas yang terdapat pada
bagian atas ball valve. Apabila
posisi lubang bola searah dengan arah ball
valve (terbuka), maka udara akan keluar menuju hose. Namun apabila lubang pada bola dalam ball valve ini mempunyai posisi yang tidak searah (tertutup), maka
udara bertekanan yang terdapat pada kompresor tidak akan keluar menuju hose.
6. Filters
Setiap mesin
mempunyai satu bagian yang mempunyai fungsi sebagai penyaring. Pada kompresor, filter yang digunakan terdiri dari dua
jenis, yaitu filter udara dan filter oli. Filter udara mempunyai fungsi untuk menyaring udara yang masuk ke
dalam intake kompresor. Seperti kita
ketahui bahwa udara disekitar kita sebenarnya tercampur dengan debu dan kotoran
lain. Filter ini mempunyai fungsi
untuk mencegah debu dan kotoran tersebut masuk ke dalam kompresor. Biasanya filter ini dipasang pada bagian yang
menghubungkan intake kompresor dengan
dunia luar. Filter udara ini harus
sering dibersihkan untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal pada kompresor. Filter oli pada dasarnya mempunyai
sistim kerja yang sama dengan filter
udara. Fungsi dari filter oli ini
adalah untuk menyaring minyak pelumas yang digunakan untuk melumasi bagian dari
mesin kompresor. Hal ini akan semakin menambah kinerja dari kompresor dalam
melakukan kompresi udara.
7. Pressure
Gauge
Seringkali diingin
mengetahui berapa tekanan udara yang terdapat pada tabung penyimpanan
kompresor. Namun tidak mungkin mengetahuinya tanpa ada alat bantu yang
memudahkan dimengetahuinya berapa tekanan udara yang tersimpan dalam tabung
kompresor. Alat tersebut dikenal dengan nama pressurre gauge. Pada pressure
gauge terdapat angka-angka yang menunjukkan jumlah tekanan dalam tabung
penyimpanan. Satuan yang terdapat pada pressure
gauge ini ada dua macam, yaitu psi
dan bar. Kedua ukuran tekanan udara
ini mempunyai perbandingan angka masing-masing, tergantung satuan tekanan yang
mana yang biasa kita gunakan.
8. Pressure
Switch
Untuk
menghubungkan pressure gauge dengan
kompresor, terdapat sebuah alat lain yang bernama pressure switch. Selain berfungsi sebagai penghubung antara
kompresor dengan pressure gauge, pressure
switch juga mempunyai fungsi sebagai pemutus tenaga yang digunakan
kompresor apabila kapasitas tabung penyimpanan telah mencapai batas yang sudah
ditentukan. Hal ini lebih ditujukan untuk menghindari terjadinya overloaded pada tabung penyimpanan.
Selain untuk memutus arus listrik, pressure
switch juga berfungsi sebagai sensor untuk menyalakan kembali kompresor
apabila jumlah tekanan udara dalam tabung penyimpanan sudah mencapai titik minimum tekanan yang ditentukan. Dalam
alat ini juga terdapat pengatur tekanan, baik itu tekanan maksimal maupun
tekanan minimal, yang tersimpan dalam tabung sesuai keinginan kita.
9. Safety
Valve
Adakalanya
kita menginginkan tekanan kompresor yang cukup tinggi, tanpa memperhitungkan
kapasitas dari tabung pengaman. Pada saat tekanan dalam kompresor sudah
melebihi batas maksimal, maka akan ada alat yang secara otomatis mengeluarkan
kembali tekanan udara tersebut, hingga ke titik aman. Alat ini biasa disebut safety valve. Dengan adanya safety valve ini, maka kemungkinan
terjadinya ledakan tabung penyimpanan kompresor dapat dihindari. Titik maksimal
pada safety valve ini juga dapat
diatur sesuai dengan keinginan kita, melalui pressure switch.
10. Receiver
Tank
Untuk
menyimpan udara yang sudah dikompresi oleh mesin kompresor, diperlukan sebuah
tempat yang mampu menahan besarnya tekanan dari udara tersebut. Tempat
penyimpanan ini biasa dikenal dengan nama receiver
tank. Model dari receiver tank
biasanya berbentuk tabung dengan ukuran yang bervariasi, tergantung dari
kapasitas yang mampu ditampungnya. Sedangkan posisi receiver tank pada kompresor ada yang vertikal, dan ada juga yang
dipasang secara horizontal. Biasanya receiver
tank ini terbuat dari pelat baja yang dilapisi dengan lapisan khusus anti
karat, dan dicat dengan warna yang sesuai dengan kompresornya. Pada receiver tank biasanya terdapat juga drain valve. Drain valve ini berfungsi sebagai pembuang air yang terdapat dalam
receiver tank sebagai akibat dari
kompresi udara yang dilakukan oleh kompresor. Kapasitas dari receiver tank berkisar antara 80 galon
sampai dengan 8000 galon, tergantung model dari kompresor yang menyertainya.
6.6.3 Prinsip Kerja Mesin
Kompressor
Adapun prinsip pengerjaan dengan menggunakan mesin kompressor yaitu mesin
dihidupkan dengan sumber tanaga listrik atau motor berbahan bakar, sehingga
torak atau turbin penghisap dapat digerakkan dengan bantuan belt dan
mendapatkan udara yang disimpan pada tabung udara. Kemudian katup dibuka untuk
menyalurkan udara ke selang.
Prinsip kerja kompresor
merupakan satu kesatuan yang saling mendukung, sehingga kompresor dapat bekerja
dengan maksimal. Prinsip kerja dari sebuah kompresor diantaranya yaitu:
a. Staging
Suhu dari mesin kompresor menjadi tinggi dan meningkat sesuai dengan
tekanan yang terdapat dalam kompresors. Sistim ini lebih dikenal dengan nama polytopic compression. Jumlah tekanan
yang terdapat pada kompresor juga meningkat seiring dengan peningkatan dari
suhu kompresor itu sendiri. Kompresor mempunyai kemampuan untuk menurunkan suhu
tekanan udara dan meningkatkan efisiensi tekanan udara.
b. Intercooling
Intercooler mempunyai fungsi untuk mendinginkan tekanan udara
yang terdapat dalam tabung kompresor, sehingga mampu digunakan untuk keperluan
lainya. Suhu yang dimiliki oleh tekanan udara dalam kompresor ini biasanya
lebih tinggi jika dibandingkan dengan suhu ruangan, dengan perbedaan suhu
berkisar antara 10°Fahrenheit (sekitar 12° Celcius) sampai dengan 15° Fahrenheit
(sekitar 9° Celcius).
c. Compressor Displacement and Volumetric Efficiency
Kapasitas
kompresor adalah sama dengan jumlah tekanan udara yang dapat ditampung oleh
tabung penyimpanan kompresor. Penurunan kapasitas kompresor dapat diakibatkan
oleh penurunan tekanan pada intake,
pemanasan dini pada udara yang masuk ke kompresor, kebocoran, dan ekspansi
volume udara. Sementara volumetric
efficiency adalah rasio antara kapasitas kompresor dengan compressor displacement.
d. Specific Energy Consumption
Specific energy consumption pada kompresor adalah tenaga yang
digunakan oleh kompresor untuk melakukan kompresi udara dalam setiap unit
kapasitas kompresor. Biasanya specific
energy consumption pada kompresor ini dilambangkan dengan satuan bhp/100
cfm.
6.7
Mesin Las
Las busur listrik atau umumnya disebut
denganlas listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam dengan
menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jenis sambungan dengan las
listrik merupakan sambungan tetap. Ada beberapa macam proses las yang dapat
digolongkan ke dalam proses listrik antara lain:
1. Las listrik dengan Elektroda Karbon, misalnya:
- las listrik dengan elektroda karbon tunggal
- las listrik dengan elektroda karbon ganda
2. Las listrik dengan Elektroda Logam, misalnya:
- las listrik dengan elektroda berselaput.
- las listrik TIG (Tungsten Inert Gas).
- las listrik tunggal.
6.7.1
Prinsip Kerja Mesin Las
Pada dasarnya las listrik yang
menggunakan elektroda karbon maupun logam menggunakan tenaga listrik sebagai
sumber panas. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan benda kerja
mencapai temperatur tinggi yang dapat melelehkan sebagian bahan merupakan
perkalian antara tegangan listrik (E) dengan kuat arus (I) dan waktu (t) yang
dinyatakan dalam satuan panas joule atau kalori seperti rumus di bawah ini:
Dimana:
H = panas dalam satuan joule
E = tegangan listrik dalam Volt
I = kuat arus dalam ampere
t = waktu dalam detik
6.7.2
Las Listrik dengan Elektroda Karbon
Busur
listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan logam atau antara dua
ujung elektroda karbon akan memanaskan dan mencairkan logam yang akan di las,
sebagai bahan tambahan dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda
berselaput fluksi. Gambar 6.4a dan 6.4b adalah proses las listrik dengan
elektroda karbon tunggal ganda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar