BAB
III
MESIN
FRAIS
3.1 Definisi Mesin Frais
Mesin
ini digunakan untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan
menggunakan pisau frais sebagai
penyayatan yang berputar pada sumbu mesin. Pisau frais ini terpasang pada arbor mesin, yang didukung dengan alat
pendukung arbor dan diputar oleh sumbu utama mesin (Umaryadi, 2006).
Mesin
frais adalah mesin yang paling mampu
melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal
ini disebabkan karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk
dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan
atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki (http://perspektif-biru.blogspot.com).
3.2 Prinsip Kerja Mesin Frais
Prinsip
kerja mesin frais adalah Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah
menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik.
Gerakan utama tersebut akan diteruskan
melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling (http://perspektif-biru.blogspot.com).
Mesin
perkakas untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan
mempergunakan pisau Milling (cutter) sebagai pahat penyayat yang
berputar pada sumbu mesin. Mesin Milling
termasuk mesin perkakas yang mempunyai gerak utama yang berputar, pisau frais
dipasang pada sumbu/arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor, jika
arbor mesin berputar melalui suatu putaran motor listrik maka pisau frais akan ikut berputar,
arbor mesin dapat ikut berputar kekanan dan kekiri sedangkan banyaknya putaran
dapat diatur sesuai kebutuhan.
Prinsip kerja dari mesin frais
yaitu pahat potong/pemotong frais
melakukan gerak rotasi dan benda kerja dihantarkan pada pemotong frais tersebut (http://fadli080284.web44.net).
3.3 Jenis-Jenis Mesin Frais
Berdasarkan pada mesin frais
ini terdapat jenis-jenisnya yaitu mesin frais
horizontal, mesin frais vertikal, dan mesin frais universal. Adapun jenis-jenis mesin frais antara lain:
1. Mesin
Frais Horizontal
Mesin frais
horizontal adalah mesin frais yang poros utamanya sebagai
pemutar dan pemegang alat potong pada posisi mendatar. Mesin ini termasuk type
knee, namum bentuknya sama dengan mesin frais
universal. Biasanya digunakan untuk mengerjakan permukaan datar dan alur. Tipe lain dari mesin ini
adalah mesin frais type bed. Type bed ini lebih kuat karena meja mesin ditahan sepenuhnya oleh
sadel yang terpasang pada lantai.
2. Mesin
Frais Vertikal
Mesin frais
vertikal adalah mesin frais
dengan poros utama sebagai pemutar dengan pemegang alat potong dengan posisi
tegak. Poros utama mesin frais tegak di pesang pada kepala tegak
(vertical head spindle). Posisi
kepala ini dapat dimiringkan kearah kiri atau kanan maksimal 600.
Biasanya mesin ini dapat mengerjakan permukaan bersudut, datar, beralur,
melobang dan dapat mengerjakan permukaan melingkar atau bulat.
3.
Mesin Frais
Universal
Mesin frais
universal adalah mesin yang
pada dasarnya gabungan dari mesin frais
horizontal dan mesin frais vertikal. Mesin ini dapat
mengerjakan pekerjaan pengefraisan
muka, datar, spiral, roda gigi, pengeboran dan reamer serta pembuatan alur luar dan alur dalam. Untuk melaksanakan
pekerjaannya mesin frais dilengkapi
dengan peralatan yang mudah digeser, diganti dan dipindahkan. Peralatan
tambahan tersebut
berupa meja siku (fixed angular table),
meja miring (inclinable universal table),
meja putar (rotery table) dan kepala
spindel tegak (vertical head spindel)
(http://akmalindra.wordpress.com).
3.4 Bagian-Bagian
Dari Mesin Frais
Berdasarkan
pada mesin sekrap terdapat bagian-bagian yang ada pada mesin frais. Adapun bagian-bagian dari mesin
sekrap antara lain yang terdiri dari beberapa bagian komponen (lihat gambar
3.1) sebagai berikut:
|
Gambar 3.1 Mesn frais
(Umaryadi, 2006)
A. Lengan, untuk memindahkan arbor.
B. Penyokong arbor.
C.
Tuas, untuk menggerakan meja secara otomatis.
D.
Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakan otomatis.
E.
Meja mesin, tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapan mesin.
F.
Engkol, untuk menggerakan meja dalam arah memanjang.
G. Tuas pengunci meja.
H.
Baut penyetel, untuk menghilangkan getaran meja.
I.
Engkol, untuk menggerakan meja dalam arah melintang.
J.
Engkol, untuk menggerakan lutut dalam arah tegak.
K. Tuas untuk mengunci meja.
L.
Tabung pendukung dengan bang berulir, untuk mengatur tingginya meja.
M.
Lutut, tempat untuk kedudukan alas meja.
N. Tuas, untuk mengunci sadel.
O.
Alas meja, tempat kedudukan untuk alas meja.
P.
Tuas untuk merubah kecepata motor listrik.
Q. Engkol meja
R.
Tuas untuk mengatur angka kecepatan spindle dan pisau frais.
S.
Tiang untuk mengatur turun-naiknya meja.
T.
Spindle untuk memutar arbor dan pisau frais.
U. Tuas untuk menjalankan mesin.
3.3 Gerakan Dalam Mesin
Frais
Berdasarkan pada mesin frais
terdapat gerakan-gerakan didalam mesin frais.
Adapun gerakan-gerakan dalam mesin frais harus selalu mempunyai 3 gerakan
kerja, yaitu:
1.
Gerakan Pemotongan
Sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat dan berputar dengan pusat
sumbu utama.
2. Gerakan Pemakanan
Benda kerja
digerakkan sepanjang ukuran yang akan dipotong dan digerakkan mendatar searah
gerakan yang dipunyai oleh alas.
3. Gerakan Penyetelan
Gerakan untuk
mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan, dan pengembalian, untuk
memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi potong cutter, gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikata (http://perspektif-biru.blogspot.com).
3.5 Metoda Pengefraisan
Berdasarkan pada mesin frai terdapat
metoda pengefraisan yaitu climb mill dan conventional milling. Adapun
metoda pengefraisan pada mesin frais tersebut adalah:
1.
Climb Mill
Merupakan cara pengefraisan dimana putaran cutter searah dengan gerakan benda
kerja. Gaya potong menarik benda kerja ke dalam cutter sehingga faktor
kerusakan pahat akan lebih besar. Hanya mesin yang mempunyai alat pengukur
keregangan diperbolehkan memakai metode pemotongan ini.
2.
Conventional Milling
Merupakan
pengefraisan dimana putaran cutter
berlawanan arah dengan gerakan benda kerja, pemotongan ini dimulai dengan beram
yang tipis dan metode ini digunakan untuk semua jenis mesin frais (http://perspektif-biru.blogspot.com).
3.4
Kecepatan
Potong dan Pemakanan
Keberhasilan pemotongan dengan mesin frais
dipengaruhi oleh kemampuan pemotongan alat potong dan mesin. Kemampuan
pemotongan tersebut menyangkut kecepatan potong dan pemakanan.
Kecepatan potong pada mesin frais
dapat didefenisikan sebagai panjangnya bram yang terpotong oleh satu mata
potong pisau frais dalam satu menit.
Kecepatan potong untuk tiap-tiap bahan tidak sama. Umumnya makin keras bahan,
makin kecil harga kecepatan potongnya dan juga sebaliknya.
Kecepatan potong dalam pengefraisan
ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong menurut bahan dan diameter pisau frais. Jika pisau frais mempunyai diameter 100 mm maka satu putaran penuh menempuh
jarak p x d = 3.14 x 100 = 314 mm. Jarak ini disebut jarak keliling yang
ditempuh oleh mata pisau frais. Bila
pisau frais berputar n putaran dalam
satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata potong pisau frais menjadi p x d x n. jarak yang
ditempuh mata pisau dalam satu menit disebut juga dengan kecepatan potong (V).
Maka:
Tabel 3.1 Harga kecepatan potong
Bahan
|
Bahan Pisau Frais
|
|||||
Baja Karbon
|
HSS
|
HSS Super
|
Stelit
|
Tantalum Karbit
|
Tngsten Karbid
|
|
Alumunium
Kuningan
Perunggu
Besi Tuang
Besi Tempa
Baja Karbon
Lunak
Sedang
Tinggi
|
83 – 66
13 – 26
10 – 20
10 – 14
12 – 16
10 – 15
10 – 14
|
166 – 332
24 – 58
21 – 44
10 – 16
16 – 26
10 – 16
24 – 34
20 – 30
16 – 26
10 – 16
|
20 – 34
14 – 24
10 – 16
26 – 42
24 – 34
20 – 30
14 – 24
|
267 – 498
50 – 64
34 – 54
16 – 24
30 – 44
20 – 30
14 – 20
38 – 50
|
50 – 84
44 – 64
34 – 50
|
332 – 664
116 – 200
64 – 142
42 – 64
84 – 108
50 – 64
94 – 164
84
– 124
|
Pemakanan juga menentukan hasil pengefraisan.
Pemakanan maksudnya adalah besarnya pergeseran benda kerja dalam satu putaran
pisau frais. Pemakanan mempengaruhi
gerakan bram terlepas dari benda. Faktor dalamnya pemotongan dan tebalnya bram
juga menentukan proses pemotongan. Besarnya pemakanan di hitung dengan rumus:
Keterangan:
f = Besarnya pemakanan per menit
F = Besarnya pemakanan per mata pisau
T = Jumlah mata potong pisau
n = Jumlah
putaran pisau per menit
Tabel 3.2 Harga Pemakanan Menurut
Jenis Bahan dan Pisau Frais (per mata potong mm)
Jenis Pisau Frais
|
Jenis Bahan Benda
|
||||||
Alumunium
|
Kuningan
|
Perunggu
|
Baja Sedang
|
Baja Keras
|
Baja Campuran
|
Besi Tuang
|
|
Muka
Spiral
Sisi dan Muka
Jari
Bentuk
Gergaji
|
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,15
|
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,13
|
0,45
0,35
0,28
0,23
0,13
0,10
|
0,23
0,18
0,15
0,13
0,07
0,07
|
0,20
0,15
0,13
0,10
0,07
0,05
|
0,18
0,13
0,10
0,10
0,05
0,05
|
0,33
0,25
0,20
0,15
0,10
0,07
|
Selama pemotongan, pisau frais
bergerak sepanjang bidang pemotongan. Panjang gerakan pisau frais tersebut dapat dianalisis seperti
gambar (http://akmalindra.wordpress.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar