LANDASAN
TEORI
2.1
Sistem Rangka
Menurut Syaifudin (1997), para
insinyur telah mendesain berbagai objek yang kita kagumi, baik mesinmesin
pabrik ataupun alat-alat berguna. Semua itu sebenarnya mencontoh konstruksi
rangka dari tubuh kita. Gerakan tubuh dimungkinkan karena adanya kerjasama
antara tulang dan otot. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak bila
tidak digerakkan oleh otot. Otot dapat menggerakkan tulang karena dapat
berkontraksi. Otot disebut alat gerak aktif sedangkan tulang disebut alat gerak
pasif.
2.2
Susunan Kerangka
Menurut Syaifudin (1997), secara garis besar rangka
manusia yang terdiri dari 206 tulang tersebut dibagi menjadi dua, yaitu rangka
aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh). Rangka aksial yang
kita sebut juga dengan rangka sumbu tubuh terdiri dari tulang-tulang yang
membentuk sumbu tubuh, diantaranya adalah:
1.
Tulang tengkorak
2.
Tulang hioid
3.
Tulang belakang (vertebrae)
4.
Tulang dada (sternum)
5. Tulang rusuk (costa)
Menurut Syaifudin (1997), rangka apendikuler
merupakan rangka yang menyusun alat gerak. Rangka apendikuler terdiri atas
bahu, tulang-tulang tangan, telapak tangan, panggul, tungkai, dan telapak kaki.
Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, tangan dan kaki.
Menurut Syaifudin (1997), tulang-tulang itu dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: tulang
tengkorak (kepala), tulang badan, dan tulang anggota gerak (kaki dan tangan).
1.
Tengkorak
(kepala)
Tengkorak terbentuk dari
tempurung otak (kranium) dan bagian wajah. Kranium berfungsi sebagai melindungi otak. Terdiri
dari beberapa tulang-tulang yaitu : 1 Tulang dahi (os frontal), 2
tulang ubun-ubun (os parietal), 2 tulang kepala belakang (os
occipetal). 2) Tulang baji (os sphenoidal), 2 tulang tapis (os
ethmoidal), 2 tulang pelipis (os temporal). Untuk bagian bawah
disusun oleh tulang 2 tulang rahang atas (os maxillare), 2 tulang rahang
bawah (os mandibulare), 2 tulang pipi (os zigomaticum), 2 tulang
langit-langit (os pallatum), 2 tulang hidung (os nasale), 2
tulang air mata (os lacrimale), 2 tulang mata bajak (os vomer), 1
tulang lidah (os hyoideus).
2.
Tulang badan
Tulang badan terdiri atas tulang belakang, tulang dada,
tulang rusuk, tulang bahu, tulang panggul.
a.
Tulang belakang
Fungsi: menyangga tengkorak, tempat
perlekatan tulang-tulang rusuk. Ruas-ruas tulang belakang terdiri atas 33 buah
ruas tulang yang terbagi menjadi beberapa bagian, yakni 7 ruas-ruas tulang
leher (servical), 12 tulang punggung (thoracales), 5 ruas tulang
pinggang (lumbales), 5 ruas tulang kelangkang (os sakrum), pada 7
ruas tulang leher, ruas teratas atau pertama adalah tulang atlas, yang
menghubungkan tulang belakang dengan tulang tengkorak. Tulang punggung terdiri
atas 12 ruas, pada sisi kiri dan kanannya melekat tulang-tulang rusuk.
b.
Tulang dada
Tulang dada beserta tulang rusuk dan
tulang punggung membentuk dinding kuat yang melindungi alat tubuh penting yang
terdapat dalam rongga dada, seperti jantung dan paru-paru. Tulang dada terdiri
atas bagian hulu (manubrium sterni), bagian badan (corvus sterni)
dan taju pedang (processus xyphiodeus).
c.
Tulang rusuk
Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang.
Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang belakang. Tulang rusuk dapat
dibedakan menjadi 3 macam:
1.
Tulang rusuk sejati (7 pasang). Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang panggung, ujung depan melekat pada tulang dada.
2. Tulang rusuk
palsu (3 pasang). Ujung belakang melekat pada tulang rusuk di atasnya.
3. Tulang rusuk melayang (2 pasang).
Ujung belakang melekat pada ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya
tidak melekat pada tulang manapun.
d.
Tulang Bahu
Tulang gelang bahu terdiri dari: 2 tulang belikat (scapula)
dan 2 tulang selangka (clavicula).
e.
Tulang panggul
Tulang gelang
panggul terdiri dari 2 tulang usus (os ilium), 2 tulang duduk (os
ichium), 2 tulang kemaluan (os pubis).
3.
Tulang Anggota Gerak
Tulang anggota gerak terdiri dari 2 kelompok, yaitu
tulang anggota atas (lengan), dan tulang anggota bawah (tungkai). Lengan terdiri atas: 2 tulang lengan
atas (humerus), 2 tulang pengumpil (ulna), 2 batang hasta (radius),
16 tulang pergelangan tangan (os carpal), 10 tulang telapak tangan (os
metacarpal), 28 ruas tulang jari tangan (phalanges), ibu jari 12
ruas. Tungkai terdiri atas: 2
tulang paha (femur), 2 tulang tempurung lutut (patella), 2 tulang
kering (tibia), 2 tulang betis (fibula), 14 tulang pergelangan
kaki (tarsal), 10 tulang telapak kaki (metatarsal), 28 ruas
tulang jari kaki (phalanges)(auvicena.blogspot.com).
2.3 Hubungan Antar tulang
Menurut Nurmianto (2008), rangka tubuh dibagun oleh
ratusan keping tulang. Tulang-tulang tersebut saling bergabung melalui hubungan
antartulang yang disebut persendian atau artikulasi. Persendian dikelompkan
menjadi :
1. Diartrosis
Hubungan 2 tulang yang memungkinkan terjadinya banyak
gerak, dinamakan diartrosis. Berdasarkan tipe gerakannya, persendian diartrosis
dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sendi peluru, sendi luncur, sendi pelana,
sendi engsel, sendi putar dan sendi geser atau sendi kejut
2. Amfiartrosis
Hubungan tulang yang masih memungkinkan adanya sedikit
gerakan kedua ujung tulang yang dihubungkan oleh tulang rawan dinamakan
amfiartrosis. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang, dan hubungan
antara tulang belakang dengan tulang iga.
3. Sinartrosis
Suatu sistem persendian pada tulang
yang tidak dapat digerakkan, seperti terjadi pada persambungan tulang-tulang
tengkorak dinamakan sinartrosis. Berdasarkan komponen penghubungnya,
sinartrosis dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Sinartrosis sintibrosis, bila
komponen penghubungnya berupa serabut-serabut jaringan ikat. Contoh: hubungan
antartulang tengkorak.
b. Sinartrosis sinkondrosis, bila komponen
penghubungnya berupa tulang rawan. Contoh: hubungan antarruas-ruas tulang
belakang. Latihan berikut akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan mengembangkan kecakapan personal dan akademik
kalian.
2.4
Kelainan dan gangguan pada kerangka
Menurut Nurmianto (2008), kelainan
dan gangguan pada tulang dapat mengganggu proses gerakan yang normal. Kelainan
dan gangguan pada tulang dapat terjadi karena:
1. Kekurangan
vitamin D
Kekurangan vitamin D
pada anak-anak dapat menyebabkan rakhitis, biasanya dapat terlihat pada
pertumbuhannya yang terganggu dari kaki berbentuk O atau X. sedangkan pada
orang dewasa, kekurangan kapur akan menyebabkan penyakit osteomalasia.
2.
Penyakit
Penyakit pada tulang manusia sangat beragam salah satu diantaranya adalah:
Penyakit pada tulang manusia sangat beragam salah satu diantaranya adalah:
a.
Rheumatik
Rheumatik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
rasa sakit dari alat gerak salah satunya adalah tulang. Dan arthritis merupakan
salah satu jenis dari rheumatik yang berkenaan dengan sendi.
b.
Osteoporosis
Osteopororsis adalah suatu penyakit
dimana terjadi penurunan massa tulang (pengurangan jaringan tulang) terutama
terjadi pada tulang spongiosa. Pada penyakit ini proses penghancuran tulang
melebihi proses pembentukan tulang. Penyakit ini terjadi terutama pada wanita
kulit putih usia lanjut setelah menopause.
c.
Osteomyelitis
Osteomyelitis merupakan penyakit
infeksi yang menyerang jaringan tulang (termasuk periosteum, sumsum tulang
belakang dan tulang rawan). Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme
(terutama Staphylococcus) yang mencapai tulang melalui patah tulang
terbuka, melalui darah atau melalui gigi caries ke dalam sinus. Bakteri dan
jamur juga sering menimbulkan osteomyelitis.
3.
Kecelakaan
Kecelakaan yang dapat menyebabkan gangguan pada tulang dapat berupa:
Kecelakaan yang dapat menyebabkan gangguan pada tulang dapat berupa:
a.
Memar
Gangguan ini hanya berupa sobeknya selaput sendi
(ligamen). Namun bila sobeknya selaput sendi diikuti oleh lepasnya ujung tulang
dari sendi disebut dislokasi (lepas sendi).
b.
Fraktura
Fraktura
atau patah tulang dibedakan menjadi patah tulang tertutup, patah tulang terbuka
dan fisura.
a)
Patah tulang tertutup, bila
tulang yang patah tidak merobek kulit.
b)
Patah tulang terbuka, bila
tulang yang patah merobek kulit
c)
Fisura, bila tulang hanya retak
4.
Kebiasaan sikap tubuh yang salah
Kebiasaan posisi tubuh yang salah yang dilakukan dalam
waktu yang lama dapat menyebabkan kelainan tulang, yaitu:
1.
Lordosis
Kelainan pada tulang
leher dan panggul terlalu membengkok ke depan sehingga lengkung lumbar
pada tulang belakang (vertebrae) melekuk ke dalam.
2.
Kifosis
Kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke
dalam. Bisa disebabkan karena proses penuaan, infeksi TBC tulang belakang
(vertebrae) ataupun posisi duduk yang salah yang dilakukan selama
bertahun-tahun.
3.
Skoliosis
Kelainan pada tulang, jika ruas-ruas tulang belakang
membengkok kearah samping membentuk huruf S
(belajarbiologi.rumahilmuindonesia.net).
2.5
Otot dan Gerak Tubuh
Menurut Nurmianto (2008), otot
merupakan alat gerak aktif. Otot dapat bergerak karena adanya sel otot. Otot
bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi.
1.
Macam-macam Otot
a. Otot polos, bentuk
seperti perahu, terletak pada organ dalam, nucleus satu di tengah, gerakannya
lambat, tidak cepat, mudah lelah, tidak sadar tanpa perintah otak.
b. Otot lurik, bentuk
silindris dengan garis gelap terang, melekat pada rangka, nukleus banyak di
tepi, bekerja secara sadar atas perintah otak, cepat mudah lelah.
c. Otot jantung, bentuk
silindris, mempunyai percabangan yang disebut sinsitium, terletak pada jantung,
nukleus satu di tengah, bekerja tidak sadar tanpa perintah otak, tidak cepat mudah
lelah.
2. Fungsi Otot
a. Melaksanakan kerja, misal: berjalan, memegang, mengangkat (otot
lurik).
b. Mengalirkan darah, mengedarkan sari makanan dan oksigen (otot
polos).
c. Menggerakkan jantung (otot jantung).
3. Karateristik Otot
a. Kontraksibilitas,
yaitu kemampuan otot untuk memendek (berkontraksi).
b. Ekstensibilitas,
yaitu kemampuan otot untuk memanjang (berelaksasi).
c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk
dapat kembali pada ukuran semula setelah memendek atau memanjang.
4. Jenis Gerak Otot
a. Antagonis
(berlawanan)
Contoh: biseps dan triseps pada otot lengan atas. Arah gerak otot
antagonis
1)
Ekstensor - fleksor : meluruskan - membengkokkan
2)
Abduktor - adduktor : menjauhkan - mendekatkan
3)
Depressor - elevator : ke bawah - ke atas
4) Supinator
- pronator : menengadah - menelungkup
b. Sinergis
(bersamaan)
Contoh: otot pronator teres dan pronator kuadratus pada lengan
bawah.
5 . Macam-macam gerakan otot
a. Fleksi: gerakan membengkokkan, misalnya
membengkokkan pada siku, lutut, jari.
b. Ekstensi: gerak meluruskan, misalnya meluruskan siku, lutut, dan ruas jari.
c. Abduksi: gerak menjauhkan misalnya gerak
tungkai menjauhkan dari sumbu tubuh.
d. Adduksi: gerak mendekatkan dengan sumbu tubuh, misalnya gerak mendekatkan
tungkai dengan sumbu tubuh.
e. Pronasi: gerak memutar lengan sehingga
telapak tangan menelungkup.
f. Supinasi: gerak memutar lengan sehingga
tangan menengadah.
g. Depresi: gerak menekan ke bawah atau menurunkan.
h.
Elevasi: gerak mengangkat ke atas.
6. Kelelahan otot
Kelelahan otot dapat diakibatkan karena habisnya bahan
atau zat sebagai sumber energi untuk kontraksi otot seperti glikogen dan
sejenisnya dan akumulasi hasil metabolisme karena kontraksi otot, seperti asam
laktat.
7 . Kelainan dan gangguan pada otot :
a. Atrofi yaitu keadaan di mana
otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuannya untuk berkontraksi. Atrofi
dapat terjadi karena penyakit poliomielitis dan keadaan tertentu misalnya
sakit, sehingga seseorang harus istirahat di tempat tidur dalam jangka waktu
lama. Poliomielitis adalah penyakit karena virus yang merusakkan saraf yang
mengkoordinasi otot ke anggota gerak bawah.
b. Hipertrofi yaitu keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih
secara berlebih.
c. Kejang otot yaitu gangguan otot yang terjadi karena melakukan
aktivitas terus menerus yang pada suatu ketika tak mampu lagi melakukan kontraksi alias
kejang, karena telah kehabisan energi atau sering dikenal dengan kram.
d. Kaku leher atau stiff Yaitu keadaan leher terasa kaku dan sakit jika digerakkan.
e. Tetanus yaitu kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh
baksil tetanus.
f. Miastema gravis yaitu keadaan di mana otot berangsur-angsur menjadi lemah dan
menyebabkan kelumpuhan (auvicena.blogspot.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar