LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Peta-Peta
Kerja
Peta
kerja atau sering disebut Peta Proses (Process
chart) merupakan alat komunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisa
proses kerja dari tahap awal sampai akhir, melalui peta proses ini kita dapatkan
informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki metoda kerja ini antara
lain bisa dilihat seperti (http://yog1e.wordpress.com):
1.
Benda kerja, berupa
gambar kerja, jumlah, spesifikasi material, dimensi ukuran pekerjaan, dan
lain-lain.
2.
Macam proses yang
dilakukan, jenis & spesifikasi mesin, peralatan produksi, tooling, dan
lain-lain.
3.
Waktu operasi
(waktu standar) untuk setiap proses atau elemen kegiatan disamping total waktu
penyelesaiannya.
4.
Kapasitas mesin
ataupun kapasitas kerja lainnya yang dipergunakan.
Contoh informasi-informasi yang
diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja, terutama dalam suatu proses
produksi, ialah sebagai berikut: jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu
operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-bahan khusus yang harus disediakan,
alat-alat yang harus disediakan, dan sebagainya (Sutalaksana, 1979).
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan
kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta ini
kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda
kerja dari mulai masuk kepabrik (berbentu bahan baku); kemudian menggambarkan
semua langkah yang dialaminya, seperti: transportasi, operasi mesin,
pemeriksaan dan perakitan; sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk
lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap (Sutalaksana, 1979).
Apabila melakukan studi seksama terhadap suatu peta kerja
atau proses, maka untuk memperbaiki metode kerja ini akan mudah dilaksanakan.
Perbaikan yang mungkin dilakukan antara lain (Sritomo, 1992):
1.
Menghilangkan
aktivitas handling yang tidak
efisien.
2.
Mengurangi jarak
perpindahan operasi kerja dari suatu elemen kerja ke elemen yang lainnya.
3.
Mengurangi
waktu-waktu yang tidak produktif seperti halnya dengan waktu menunggu (delay).
4.
Mengatur operasi
kerja menurut langkah-langkah kerja yang lebih efektif dan efisien.
5.
Menggabungkan suatu
operasi kerja dengan operasi kerja yang lain bilamana mungkin.
6.
Menemukan operasi
kerja yang lebih efektif dengan maksud mempermudah pelaksanaan.
7.
Menemukan mesin
atau fasilitas-fasilitas produksi lainnya yang mampu bekerja lebih produktif.
8.
Menunjukkan
aktivitas-aktivitas inspeksi yang berlebihan.
Semua perbaikan diatas pada
dasarnya ditunjukkan untuk mengurangi
biaya produksi secara keseluruhan. Oleh karena itu, peta kerja merupakan alat
yang baik untuk dipakai menganalisa suatu operasi kerja dengan tujuan
mempermudah atau menyederhanakan proses kerja yang ada. Disamping itu juga
merupakan alat yang penting guna menetapkan urutan proses yang seharusnya dilaksanakan
dan menetapkan lokasi, mesin, serta personil yang diperlukan untuk masing-masing
langkah pengerjaan tersebut (Sritomo, 1992).
2.2 Lambang-Lambang Yang Digunakan
Menurut catatan sejarah, peta-peta kerja yang ada
sekarang ini dikembangkan oleh Gilberth. Pada saat itu, untuk membuat suatu
peta kerja, Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa dipakai. Kemudian
pada tahun berikutnya jumlah lambang-lambang tersebut disederhanakan, sehingga
hanya tinggal 4 macam, yaitu (Sutalaksana, 1979):
Gambar 2.1
Lambang-Lambang Yang Digunakan
NO
|
LAMBANG
|
PENJELASAN
|
1.
|
Operasi
|
Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja
mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawi, mengambil informasi
maupun memberikan informasi pada suatu keadaan juga termasuk operasi. Operasi
merupakan kegiatan yang paling banyak terjadi dalam suatu proses. Dan
biasanya terjadi pada suatu mesin atau stasiun kerja.
Contoh:
- Pekerjaan menyerut kayu dengan mesin serut.
- Pekerjaan mengeraskan logam.
|
2.
|
Transportasi
|
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda
kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan
merupakan bagian dari suatu operasi.
Contoh:
-
Memindahkan
barang ke tempat lain.
-
Proses laju
perpindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain.
|
3.
|
Pemeriksaan
|
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja
atau peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun
kuantitas. Lambang ini digunakan jika melakukan pemeriksaan terhadap suatu
obyek atau membandingkan obyek tertentu dengan suatu standar.
Suatu pemeriksaan tidak menjuruskan bahan ke arah
menjadi suatu barang jadi.
Contoh:
-
Mengukur
dimensi benda.
-
Membaca alat
ukur tekanan uap pada suatu mesin uap.
|
4.
|
Menunggu
|
Menunggu,
terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan tidak mengalami
kegiatan apa-apa selain menunggu.
Contoh:
-
Bahan menunggu untuk
diangkut ke tempat lain.
-
Menunggu
diperiksa, dan lain sebagainya.
|
5.
|
Penyimpanan
|
Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja disimpan
untuk jangka waktu yang cukup permanen, yaitu ditahan atau dilindungi
terhadap pengeluaran tanpa izin tertentu. Prosedur perizinan dan lamanya
waktu adalah dua hal yang membedakan antara kegiatan menunggu dan
penyimpanan.
Contoh:
-
Dokumen-dokumen
atau catatan-catatan disimpan dalam brankas.
- Bahan baku disimpan dalam gudang.
|
6.
|
Aktivitas Gabungan
|
Kegiatan ini merupakan gabungan dari kegiatan operasi
dengan kegiatan pemeriksaan dalam waktu bersamaan.
Contoh:
Kegiatan mengamplas sambil memeriksa kehalusan
permukaan dengan tangan.
|
2.3 Macam-Macam Peta Kerja
Pada dasarnya peta-peta kerja yang
ada sekarang bisa dibagi dalam dua kelompok besar berdasarkan kegiatannya,
yaitu (Sutalaksana, 1979):
1.
Peta-peta kerja yang
digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja keseluruhan.
2.
Peta-peta kerja yang
digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja setempat.
Oleh
karena itu diharuskan dapat membedakan antara kegiatan kerja keseluruhan dan
kegiatan kerja setempat. Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila kegiatan tersebut melibatkan sebagian
besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat produk yang
bersangkutan. Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat, apabila
kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja yang biasanya hanya
melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Hubungan antara kedua
macam kegiatan di atas akan terlihat bila untuk menyelesaikan suatu produk
diperlukan beberapa stasiun kerja, dimana satu sama lainnya saling berhubungan,
misalnya suatu perusahaan perakitan yang mempunyai bermacam-macam mesin
produksi atau stasiun kerja (Sutalaksana, 1979).
Kelancaran proses produksi secara keseluruhan akan sangat
tergantung pada kelancaran setiap stasiun kerja. Suatu hal yang bijaksana
apabila dalam prakteknya nanti, pertama-tama berusaha untuk memperbaiki atau
menyempurnakan setiap stasiun kerja yang ada sedemikian rupa sehingga
didapatkan suatu urutan kerja yang
paling baik untuk saat itu, kemudian langkah berikutnya barulah menyempurnakan
proses secara keseluruhan. Secara garis besarnya, penggambaran kedua kegiatan
tersebut dalam bentuk peta-peta kerja untuk memperbaiki kegiatan produksi,
biasanya dimulai dengan membuat ada atau cara sekarang. Setiapkegiatan yang
berlangsung, yang terjadi distasiun-stasiun kerja yang telah digambarkan pada peta
kegiatan keseluruhan diamati seterperinci mungkin. Penganalisaan ini dilakukan
dengan terlebih dahulu menggambarkan peta-peta kerja setempat yang
bersangkutan, dengan membuat peta-peta kerja setempat yang menunjujan keadaan
sekarang. Keadaan sekarang ini lah yang dipelajari untuk diusahakan
perbaikan-perbaikannya. Hasil perbaikan dinyatakan dalam peta-peta kerja
setempat yang menggambarkan “cara yang diusulkan“. Berdasarkan perbaikan dari
setiap stasiun kerja inilah analisa keseluruhan dilakukan. Hasil akhir
dinyatakan dalam peta-peta kerja keseluruhan untuk cara yang diusulkan (Sutalaksana,
1979).
Masing-masing petea kerja yang akan dibahas berikut ini
semuanya termasuk dalam kedua kelompok dibawah ini antara lain (Sutalaksana,
1979):
1.
Yang termasuk kelompok
kegiatan kerja keseluruhan
a.
Peta Proses Operasi
Peta
proses operasi (operation
process chart) umumnya
digunakan untuk menggambarkan
urut-urutan kerja khususnya untuk kegiatan-kegiatan yang produktif
saja seperti operasi dan inspeksi. Dengan kata lain, pada Peta Proses Operasi, akan menunjukkan langkah-langkah secara kronologis dari semua
operasi inspeksi, waktu longgar dan bahan baku yang digunakan di
dalam suatu proses manufakturing yaitu dimulai dari
datangnya bahan baku sampai ke proses pengemasan (packaging) dari produk jadi yang dihasilkan
(Wignjosoebroto, 1993).
b.
Peta Aliran Proses
Peta aliran proses adalah
suatu diagram yang menunjukkan urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi,
menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau suatu prosedur
berlangsung, serta didalamnya memuat pula informasi-informasi yang diperlukan
untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan.Peta ini menunjukkan urutan dari
operasi, pemeriksaan, transportasi, dan menunggu yang terjadi selama proses
pembuatan tempat kartu nama berdiri berlangsung.
c.
Peta Proses
Kelompok Kerja
Peta ini dapat digunakan dalam suatu tempat kerja
dimana untuk melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerja sama yang baik
dari sekelompok pekerja. Berikut ini adalah gambar peta proses kelompok kerja
pembuatan tempat kartu nama berdiri.
d.
Diagram Aliran
Diagram
aliran merupakan suatu gambaran atau skala dari susunan proses atau
prosedur yang berlangsung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktifitas yang terjadi dalam peta aliran
proses.
2.
Adapun yang termasuk kelompok kegiatan kerja setempat
yaitu:
a. Peta Pekerja dan Mesin
Peta pekerja dan mesin dapat
digunakan sebagai alat untuk mempermudah perbaikan suatu sistem stasiun kerja,
sehingga dicapai suatu keadaan ideal. Pada peta ini menggambarkan secara jelas
kegiatan-kegiatan operator dan penggunaan mesin dalam proses pembuatan tempat
kartu nama berdiri
b.
Peta Tangan Kiri
dan Tangan Kanan
Peta tangan kiri dan tangan kanan menjelaskan
kegiatan yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan pada saat membuat
satu komponen. Pada peta ini diperhitungkan waktu dan jarak dari satu kali
tangan melakukan aktivitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar