BAB III
ELECTROCHEMICAL MACHINING (ECM)
3.1 Pengertian Electrochemical Machining (ECM)
Electrochemical machine (ECM) adalah suatu mesin
perkakas yang digunakan untuk pemakanan atau pemotongan benda kerja dengan
menggunakan proses kimia elektrik. Biasanya digunakan untuk produksi massal dan
untuk benda kerja yang memilki tingkat kekerasan tinggi atau benda kerja yang
sulit dikerjakan oleh mesin – mesin konvensional. Ecm menggunakan bahan
conduktif elektrik yang terbatas sehingga cocok semua bahan benda kerja. Ecm
dapat memotong sudut yang kecil ataupun rongga yang sangat sulit pada baja yang
keras dan batang – batang Eksotis seperti titanium, hastelloy , kovar ,inconel
dan karbit. Dibawah ini adalah contoh mesin ECM.
Gambar Electrochemical Machining (ECM)
ECM adalah sebuah proses
elektrolityc dan didasarkan pada fenomena elektrolisis sebagai mana hokum
faraday (1883). sering diartikan sebagai mesin yang menyepuh dengan listrik dan
serupa dengan pengerjaan menggunakan mesin dalam suhu tinggi yang diposisikan
seperti elektroda dan benda. Melalui sebuah bahan elektrolit dalam proses
pemakanan yang menggunakan katode, elktrolite dan anode sehingga dalam ECM
tidak menggunakan pahat. Peralatan potong ecm dikontrol sepanjang alur yang
diinginkan dan sangat dengan dekat dengan pengerjaan tetapi tidak sampai
menyentuh. Pemakanan bahan yang memiliki tingkat kekerasan tinggi sangat
mungkin dilakukan oleh ECM. Sepanjang tidak ada perubahan panas atau tegangan
mekanik yang dipindahkan ke benda dan dimungkinkan pula untuk
penyelesaian permukaan.
Electro Cimical Machining (ECM) adalah sebuah metode untuk
mengolah bentuk logam melalui proses elektrokimia ( proses elektrolisis dan
proses volta). Pada ECM proses elektrokimia yang digunakan adalah proses
elektrolisis yaitu proses yang dapat mengubah energi lisrik menjadi energi
kimia. Proses Elektrolisis Menggunakan Hukum Faraday I Dan II (www.scribd.com).
Gambar Mesin ECM
3.2 Proses ECM
Adanya proses peralutan anodis
daripada material benda kerja maka terbentuklah
senyawa metal hidroksida yang bercampur dengan cairan elektrolit semacam
lumpur. Cairan yang berlumpur ini kemudian diendapkan dalam bak pengendap.
Keluar dari bak pengendap ini, cairan elektrolit tersebut kemudian
dijernihkan dengan mempergunakan
centrifuge dan akhirnya baru dialirkan kedalam reservoir elektrolit. Dengan
mempergunakan pompa, cairan elektrolit ini dialirkan kedalam celah antara benda
kerja dengan pahat.
Pemesinan elektrokimia menciptakan
komponen yang tidak dikenakan baik materi termal atau mekanis stres dan rapuh
dapat mesin mudah karena tidak ada kontak antara alat dan benda kerja.
pemesinan elektrokimia dapat membuat bentuk 3D normal dan halus. Beberapa
contoh komponen yang dibuat menggunakan mesin elektrokimia meliputi mati,
cetakan, pisau turbin dan kompresor, gigi berlubang, lubang, slot, dll
pemesinan elektrokimia dapat memproses sebagian besar jenis bahan dan paduan
melakukan. Custom perkakas yang diperlukan dalam bentuk negatif bagian yang
diinginkan.
Berbagai teknik industri telah dikembangkan berdasarkan
proses termasuk:
·
Elektrokimia pemotongan
·
Elektrokimia ECM
·
Elektrokimia menggerek
·
Elektrokimia pengeboran
·
Elektrokimia menghaluskan
|
|
Skematik
prosesnya seperti sebuah katode yang direaksikan dengan anoda (elektrolite
positif). Tekanan elektrolitenya diinjeksikan pada temperature tertentu ke area
pemakanan. Tingkat pemekanannya sama pada tingkat pencairan bahan. Ataupun
disesuaikan dengan titik lebur dari benda yang akan dibuat.untuk toleransi yang
digunakan didalam dan diluarnya adalah 0,03 inci. berikut Skema dari proses ECM
Proses
dalam ECM lebih luas digunakan untuk memproduksi bentuk benda yang sudah sangat
rumit dan presisi dengan penyelesaian akhir permukaan yang bagus bagi material
mesin seperti kipas turbin. Secara lebih luas dan efektive pula digunakan untuk
proses deburring.
Gambar
Skema ECM
Dalam
proses deburing ,ECM menggunakan teknik seperti yang telah diuraikan diatas
yaitu untuk pemakanan logam yang lebih dari proses mesin lain,serta
menghaluskan sudut tepi yang tajam.proses ini terjadi sangat cepat dan lebih
luarbiasa disbanding cara deburring konvensional biasa yang menggunakan tangan
atau proses mesin yang bukan tradisional lain sehinga menghasilkan finishing
permukaan yang baik dan tidak merusak bahan karena benar-benar sesuai rencana
pengerjaan.
Gambar Skema Proses ECM
Proses
produksi dilakukan dengan penggabunggan antara listrik dan kimia yang
disebut elecktrochemical machine.proses. Produksi yang ada bersifat pengurangan
atau penambahan dimensi dengan beragam cara. sebagai contoh proses finishing
banyak dilakukan dengan pelapisan dengan chrome atau nikel yang lebih umum
disebut electroplanting.menurut prisip kerjanya tipe in dibagi menjadi dua
yaitu elecktrochemical machining dan elecktrochemical deburring and grinding
Salah
satu tipe proses produksi yang mana pengerjaan/pengolahan benda kerja dilakukan
dengan elektrolisis dengan energi listrik dan medium elektroliy seperti asam
sulphat,coppher sulphat dan lainya. Benda kerja difunsikan sebagi anoda dan
bahan yang diuraikan seperti tembaga,chrome sebagai anoda
besar
kecilnya penambahan atau pengurangan sesuain hukaum Faraday yaitu “masa yang
berpindah merupakan fungsi dari arus arus (amphere),waktu,jarak ,luas
permukaan dan sifat katoda yang terkait dengan “e” atau beda potensial
katode-anode maupun resistensi elektrolinya.ECM umumnya digunakan untuk
memotong benda logam yang sangat keras dan sulit dimensi atau geometri benda
kerja yang rumit.
Dalam ECM, elektrolit berfungsi sebagai konduktor listrik dan hukum Ohm juga berlaku untuk jenis konduktor.
Yang resistensi elektrolit dapat berjumlah ratusan ohm.
Akumulasi dalam celah mesin kecil
dari logam dan produk gas dari elektrolisis yang tidak diinginkan. Jika
dibiarkan akan terjadi pertumbuhan yang tidak terkendali, yang akhirnya akan
menyebabkan hubungan pendek antara dua elektroda. Untuk menghindari krisis ini,
elektrolit dipompa melalui celah luar elektroda sehingga produk-produk dari
elektrolisis terbawa pergi. Gerakan paksa elektrolit juga penting dalam
mengurangi efek pemanasan listrik dari kedua elektrolit, yang dihasilkan dari
aliran arus dan gas hidrogen, yang masing-masing meningkat dan efektif untuk
mengurangi konduktivitas.
Proses ECM ini atau lebih dikenal
sebagai electroplating paling banyak digunakan untuk menghasilkan bentuk yang
rumit dengan penyelesaian permukaan yang baik, seperti mata pisau turbin. Hal ini juga digunakan secara luas
dan efektif dalam proses deburring. Selain itu bisa digunakan juga
dalam pengeboran lubang.
Prinsip kerja ECM yaitu benda kerja
dihubugkan dengan sumber arus searah yang bermuatan positif sedangkan pahat
dibuhungkan dengan sumber arus yang bermuatan positif dan cairan elektrolit
dialirkan diantara pahat dan benda kerja. Sehingga terjadilah proses pengerjaan
material benda kerja karena adanya reaksi elektrokimia dan juga reaski kimia. Electro Chimical Machining (ECM) terdiri
dari pahat katoda dan anoda.
Syarat-syarat proses ECM yaitu pahat
bermuatan negative dan benda kerha bermuatan positif celah antara pahat dan
benda kerja yang berfungsi sebagai aliran cairan elektrolit (sel elektrolit).
Sel elektrolit yang terbentuk diantara pahat dengan benda kerja inilah yang
membentuk terjadinya reaksi elektrokimia dan reaski kimia. Fungsi dari cairan elektrolit dalam proses
ECM, yaitu:
1. Sebagai media untuk memungkinkan
terjadinya proses pengerjaan material.
2. Sebagai fluida pendingin selama
proses ECM berlangsung
3. Untuk menghanyutkan bagian-bagian
daripada material benda kerja yang telah dikerjakan.
Pemilihan cairan elektrolit
berdasarkan beberapa faktor sebagai berikut:
1.
Bersifat sebagai konduktor listrik
2.
Tidak korosif terhadap peralatan
3.
Tidak beracun dan tidak membahayakan operator
4.
Mempunyai sifat kimia yang stabil, sehingga memungkinkan
terjadinya reaksi elektro kimia yang stabil selama proses ECM beerlangsung.
Prinsip
dasar dari pada ECM. adapun persyaratan untuk memungkinkan berlangsungnya
proses ECM, ialah:
1.
Pahat bermuatan negative dan benda kerja bermuatan positif.
2.
Celah antara pahat dengan benda memungkan aliran cairan
elektrolit yang selanjutnya akan berfungsi sebagai suatu sel-elektrolit.
3.3 Proses Elektro Kimia Dari Pada ECM
Jenis
cairan elektrlit yang dipergunakan adalah Na Cl; Na N03; N2Cl0.
Besarnya gap antara pahat dngan benda kerja 50 : 300 jam. Sel elektrolit yang
terbentuk diantara pahat dengan benda kerja inilah yang memebentuk terjadinya
reaksi elektro-kimia dan reaksi kimia. Bila energi listrik yang dibutuhkan
telah cukup(sekitar 6 ev) maka ion metal yang terdapat pada permukaan benda
kerja akan tertarik kedalam sel elektrolit. Ion metal yang bermuatan positif
ini akan bereaksi dengan non negative dari sel elektrolit dan membentuk senyawa
metal hidroksida. Sehingga dengan demikian terjadilah proses pengerjaan
material benda kerja secara pelarutan anodis.
Proses ECM bisa dipergunakan untuk
segala macam metal, paduan logam dan material bersifat konduktor listrik.
Komposisi dan struktur kimia, titik lelah, kekerasan dan sifat-sifat fisik
material lainnya tidak mempengaruhi proses pengerjaan ECM. Bentuk
permukaanbenda kerja yang kompleks dapat dikerjakan dengan proses ECM sehingga
proses ini cocok untuk pembuatan cetakan. Proses pengerjaan dengan ECM meliputi
operasi-operasi, diantaranya: finishing, deburring, honing,countouring,deep
hole drilling. Proses pengerjaan dengan ECM bebas dari segala bentuk tegangan
maupun geramsehingga memungkinkan tidak terjadinya circuit-circuit antara pahat
dan benda kerja. Surface finish yang bisa dicapai dalam proses ECM berkisar
0,2-0,8 μ m.
Dua
macam reaksi yang terjadi didalam proses ECM yaitu:
1.
Reaksi elektro kimia pada anoda dan katoda yang meliputi
proses-proses sebagai berikut:
a. Proses larutan pada anoda.
b. Proses reduksi-oksidasi.
c. Proses pelapisan pada katoda.
d. Proses pembentukan gas
2.
Reaksi kimia pada cairan elektrolit terjadi pada lapisan
batas antara permukaan bend kerja dengan cairan elektrolit dan perpindahan ion-ion
terjadi secara:
a. Difusi, pergerakan ion karena adanya
medan listrik.
b. Proses konveksi karena aliran
elektrolit.
3.4 Kelebihan dan Kekurangan ECM
Adapun kelebihan dari penggunaan
mesin ECM (electrochemical machining) yaitu:
1. Tidak ada alat yang dipakai selama
pemesinan elektrokimia.
2. Non-kaku dan membuka lembar kerja
dapat mesin dengan mudah karena tidak ada kontak antara alat dan benda kerja.
3. Bentuk geometris yang kompleks dapat
mesin berulang-ulang dan akurat
4. Pemesinan elektrokimia adalah proses
hemat waktu bila dibandingkan dengan mesin konvensional
5. Selama pengeboran, lubang dapat
dibuat atau beberapa lubang sekaligus.
6. ECM debur dapat deburring sulit
untuk mengakses bagian wilayah
7. Bagian yang rapuh tidak bisa
mengambil lebih banyak dan juga rapuh bahan yang cenderung untuk mengembangkan
retakan pada mesin mesin dapat dengan mudah melalui ECM
8. Permukaan selesai dari 25 μ masuk
dapat dicapai selama pemesinan elektrokimia
Adapun kelebihan dari penggunaan mesin
ECM (electrochemical machining) yaitu:
1. Alat yang lebih sulit untuk
merancang
2. Perlengkapan khusus diperlukan untuk
menahan aliran elektrolit yang tinggi.
3. Biaya peralatan dasar beberapa kali
bahwa untuk EDM.
4. Elektrolit yang paling umum, natrium
klorida, adalah korosif terhadap peralatan, perkakas, perlengkapan, dan bahan
kerja.
3.5 Pemodelan
tingkat removal material
Material removal rate (MRR)
merupakan ciri penting untuk mengevaluasi efisiensi suatu non-tradisional
proses pemesinan. Dalam ECM, removal material terjadi karena larutnya atom
bahan kerja. Elektrokimia pembubaran diatur oleh itu hukum Faraday.
Undang-undang pertama yang jumlah pembubaran atau deposisi elektrokimia adalah
sebanding dengan jumlah biaya melewati sel elektrokimia, yang mungkin
diekspresikan sebagai:
Q m α , dimana m = massa bahan dibubarkan atau didepositkan
Q = jumlah biaya berlalu
Hukum kedua menyatakan bahwa jumlah bahan disimpan atau
dilarutkan lebih lanjut tergantung pada Elektrokimia Equivalence (PADU) dari
materi yang lagi rasio atom berat dan valensi.
Elektrolisa
Gambar. 1. Elektrolisis
larutan tembaga sulfat.
|
Elektrolisis
adalah nama yang diberikan untuk proses kimia yang terjadi, misalnya, ketika
sebuah arus
listrik dilewatkan antara dua konduktor
dicelupkan ke dalam larutan cair. Contoh tipikal adalah bahwa dari dua kawat
tembaga dihubungkan ke sumber
dari arus
searah dan direndam dalam larutan tembaga
sulfat dalam air, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Sebuah ammeter
, ditempatkan di dalam rangkaian, akan mendaftarkan aliran arus, dari indikasi
ini, sirkuit listrik dapat disimpulkan menjadi lengkap. Sebuah kesimpulan
penting yang dapat dibuat dari eksperimen semacam ini adalah bahwa solusi
sulfat tembaga jelas memiliki sifat bahwa hal itu bisa menghantarkan listrik.
solusi tersebut disebut sebagai elektrolit
. Kabel disebut elektroda
, yang satu dengan positif polaritas
sebagai anoda
, dan satu dengan polaritas negatif katoda
. Sistem elektroda dan elektrolit disebut sebagai sel
elektrolitik , sedangkan reaksi
kimia yang terjadi pada elektroda disebut atau reaksi katodik anodik atau
proses (http://electrochem.cwru.edu/encycl/art-m03-machining.htm).
Gambar Elektrolitik
pembubaran besi.
|
Elektrolit berbeda dari logam konduktor
listrik dalam arus dilakukan bukan dengan elektron
tetapi dengan atom
, atau kelompok atom, yang telah hilang atau diperoleh elektron, sehingga
memperoleh baik positif atau negatif biaya
. atom seperti ini disebut ion
. Ion yang membawa muatan bergerak positif melalui elektrolit ke arah arus
positif, yaitu, menuju katoda, dan disebut kation
.
Demikian pula, ion bermuatan negatif
perjalanan menuju anoda dan disebut anion
. Pergerakan ion disertai oleh aliran elektron, dalam arti yang berlawanan
dengan arus positif dalam elektrolit, di luar sel, seperti yang ditunjukkan
juga pada Gambar 2 dan kedua reaksi adalah konsekuensi dari yang diterapkan potensi
perbedaan, yaitu, tegangan
, dari sumber
listrik . Sebuah kation mencapai
katoda dinetralkan
, atau dibuang
, oleh elektron negatif terhadap katoda. Karena kation biasanya dibebankan atom
positif dari logam, hasil reaksi ini adalah pengendapan
logam atom. Untuk menjaga reaksi
katodik, elektron yang diperlukan untuk lulus sekitar sirkuit eksternal. Ini
diperoleh dari atom anoda logam, dan atom-atom ini dengan demikian menjadi
kation bermuatan positif yang masuk ke dalam larutan. Dalam hal ini, reaksi
adalah kebalikan dari reaksi katodik (http://electrochem.cwru.edu/encycl/art-m03-machining.htm).
Elektrolit dalam jumlah besar yang harus
netral, yaitu harus ada jumlah yang sama berlawanan biaya di dalamnya, dan
dengan demikian harus ada jumlah yang sama dari reaksi pada kedua elektroda.
Oleh karena itu, dalam elektrolisis larutan tembaga sulfat dengan elektroda
tembaga, reaksi sel secara keseluruhan hanyalah transfer logam tembaga dari
anoda ke katoda. Bila kabel yang berbobot pada akhir percobaan, kawat anodik
akan ditemukan telah kehilangan berat badan, sedangkan kawat katodik akan
meningkat dalam berat badan dengan jumlah yang sama dengan yang hilang dengan
kawat lain. Beberapa contoh reaksi yang terjadi dalam proses ini akan
ditampilkan dalam Lampiran
.
Hasil ini diwujudkan dalam dua
Faraday hukum elektrolisis:
1.
Jumlah zat terlarut
atau disimpan berbanding lurus dengan jumlah listrik yang mengalir.
2.
Jumlah zat yang berbeda
disimpan atau dilarutkan oleh kuantitas listrik yang sama sebanding dengan
mereka setara
berat kimia .
Sebuah aplikasi populer elektrolisis adalah electroplating
proses di mana lapisan logam yang disimpan pada permukaan logam polarisasi
katodik. Contoh operasi pembubaran anodik adalah electropolishing
. Di sini, item yang akan dipoles adalah membuat anoda dalam sel elektrolitik.
Penyimpangan di permukaannya dilarutkan preferentially sehingga, pada
penghapusan mereka, permukaan menjadi rata dan dipoles.
ECM mirip dengan electropolishing karena
juga adalah proses pelarutan anodik. Tetapi tingkat logam penghapusan yang
ditawarkan oleh proses polishing yang jauh kurang dari yang dibutuhkan dalam
praktek logam mesin.
Beberapa pengamatan relevan untuk ECM dapat dilakukan:
1.
Karena logam anoda
larut elektrokimia, laju pembubaran hanya bergantung pada berat
atom dan muatan ion, arus yang
dilewatkan, dan waktu yang berlalu saat ini. Tingkat disolusi tidak dipengaruhi
oleh kekerasan atau karakteristik lain dari logam.
2.
Karena hanya gas
hidrogen yang berkembang di katoda,
bentuk yang elektroda tetap tidak berubah selama elektrolisis tersebut. Fitur
ini mungkin yang paling relevan dalam penggunaan ECM sebagai proses pembentukan
logam.
3.6 Akurasi dan kontrol dimensi
Seleksi elektrolit memainkan peran penting
dalam ECM. Natrium klorida, misalnya, menghasilkan banyak komponen kurang
akurat dibandingkan natrium nitrat. Elektrolit terakhir memiliki dimensi
kontrol yang lebih baik jauh karena nya efisiensi
saat ini - karakteristik densitas arus. Menggunakan elektrolit natrium
nitrat, efisiensi saat ini terbesar di kepadatan tertinggi saat ini. Dalam
lubang pengeboran kepadatan yang tinggi saat ini terjadi antara tepi terkemuka
alat pengeboran dan benda kerja. Di sisi kesenjangan tidak ada gerakan langsung
antara permukaan alat dan benda kerja, sehingga kesenjangan melebar dan
kepadatan saat ini lebih rendah.
Efisiensi saat ini sehingga lebih rendah di
sisi kesenjangan dan kurang logam banyak dari yang diperkirakan dari Teman-hukum
Faraday akan dihapus. Jadi overcut di sisi kesenjangan berkurang dengan
jenis elektrolit. Jika ada elektrolit seperti larutan natrium klorida digunakan
sebagai gantinya, maka overcut bisa jauh lebih besar. Menggunakan solusi
natrium klorida, efisiensi saat ini tetap stabil di hampir 100% untuk berbagai
rapat arus. Jadi, bahkan di celah sisi, hasil penghapusan logam pada tingkat
yang terutama ditentukan oleh rapat arus, sesuai dengan hukum Faraday. Sebuah
overcut lebih luas kemudian terjadi kemudian.
Membentuk
logam-membentuk Kebanyakan operasi di ECM
memanfaatkan fitur yang melekat sama proses dimana satu elektroda
, umumnya katoda
alat, digerakkan ke arah yang lain dengan laju yang konstan ketika tetap tegangan
diterapkan di antara mereka. Dengan kondisi tersebut, lebar kesenjangan antara
alat dan benda kerja menjadi konstan. Tingkat gerak maju antara alat dan benda
kerja menjadi konstan. Tingkat gerak maju dari alat ini cocok dengan laju
resesi dari permukaan benda kerja yang dihasilkan dari pembubaran
elektrokimia
Tiga kasus praktis yang menarik dalam mempertimbangkan beberapa
persamaan yang diturunkan untuk variasi lebar celah interelectrode:
1.
Ketika tidak ada
gerakan alat, lebar kesenjangan meningkat tanpa batas dengan akar kuadrat dari
waktu pemesinan. Kondisi ini sering digunakan dalam menghaluskan oleh ECM
ketika penyimpangan permukaan dikeluarkan dari komponen dalam beberapa detik,
tanpa memerlukan gerakan mekanis elektroda.
2.
Ketika alat ini
bergerak secara mekanis pada tingkat bunga tetap terhadap benda kerja,
kesenjangan lebar cenderung ke nilai stabil. Fitur yang melekat pada ECM,
dimana lebar celah keseimbangan diperoleh, digunakan secara luas di ECM untuk
mereproduksi bentuk alat katoda pada benda yang dikerjakan.
3.
Dalam kondisi hubungan
arus pendek lebar celah pergi ke nol. Jika kondisi beberapa proses, seperti
lebar celah keseimbangan terlalu kecil disebabkan oleh gerakan terlalu tinggi
alat terhadap benda kerja, terjadi, kontak antara kedua terjadi kemudian
elektroda. Hal ini menyebabkan hubungan pendek antara elektroda dan pengakhiran
dini maka pemotongan.
Kesenjangan kesetimbangan diterapkan secara
luas dalam proses pembentukan. Studi dari ECM membentuk biasanya berkaitan
dengan tiga masalah yang berbeda:
1.
Desain dari katoda
bentuk alat yang dibutuhkan untuk menghasilkan geometri profil diharuskan dari anoda
benda kerja.
2.
Untuk bentuk katoda
diberikan alat, prediksi geometri benda kerja yang dihasilkan anoda, misalnya,
lubang pengeboran oleh ECM.
3.
Spesifikasi bentuk
benda kerja anoda, sebagai hasil mesin. Hal ini paling mudah diprediksi untuk
merapikan permukaan, meskipun untuk sebenarnya membentuk komponen oleh ECM,
perkiraan waktu mesin sebagai bentuk mengembangkan memberikan informasi yang
berguna tentang proses (http://electrochem.cwru.edu/encycl/art-m03-machining.htm).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar