Cari Blog Ini

Kamis, 22 Maret 2012

LANDASAN TEORI Peta-Peta Kerja


LANDASAN TEORI


2.1       Definisi Peta-Peta Kerja
Peta kerja atau sering disebut Peta Proses (Process chart) merupakan alat komunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir, melalui peta proses ini kita dapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki metoda kerja ini antara lain bisa dilihat seperti (http://yog1e.wordpress.com):
1.        Benda kerja, berupa gambar kerja, jumlah, spesifikasi material, dimensi ukuran pekerjaan, dan lain-lain.
2.        Macam proses yang dilakukan, jenis & spesifikasi mesin, peralatan produksi, tooling, dan lain-lain.
3.        Waktu operasi (waktu standar) untuk setiap proses atau elemen kegiatan disamping total waktu penyelesaiannya.
4.        Kapasitas mesin ataupun kapasitas kerja lainnya yang dipergunakan.
            Contoh informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja, terutama dalam suatu proses produksi, ialah sebagai berikut: jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat yang harus disediakan, dan sebagainya (Sutalaksana, 1979).
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk kepabrik (berbentu bahan baku); kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti: transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan; sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap (Sutalaksana, 1979).
Apabila melakukan studi seksama terhadap suatu peta kerja atau proses, maka untuk memperbaiki metode kerja ini akan mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan antara lain (Sritomo, 1992):
1.        Menghilangkan aktivitas handling yang tidak efisien.
2.        Mengurangi jarak perpindahan operasi kerja dari suatu elemen kerja ke elemen yang lainnya.
3.        Mengurangi waktu-waktu yang tidak produktif seperti halnya dengan waktu menunggu (delay).
4.        Mengatur operasi kerja menurut langkah-langkah kerja yang lebih efektif dan efisien.
5.        Menggabungkan suatu operasi kerja dengan operasi kerja yang lain bilamana mungkin.
6.        Menemukan operasi kerja yang lebih efektif dengan maksud mempermudah pelaksanaan.
7.        Menemukan mesin atau fasilitas-fasilitas produksi lainnya yang mampu bekerja lebih produktif.
8.        Menunjukkan aktivitas-aktivitas inspeksi yang berlebihan.
Semua perbaikan diatas pada dasarnya ditunjukkan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Oleh karena itu, peta kerja merupakan alat yang baik untuk dipakai menganalisa suatu operasi kerja dengan tujuan mempermudah atau menyederhanakan proses kerja yang ada. Disamping itu juga merupakan alat yang penting guna menetapkan urutan proses yang seharusnya dilaksanakan dan menetapkan lokasi, mesin, serta personil yang diperlukan untuk masing-masing langkah pengerjaan tersebut (Sritomo, 1992).

2.2       Lambang-Lambang Yang Digunakan
            Menurut catatan sejarah, peta-peta kerja yang ada sekarang ini dikembangkan oleh Gilberth. Pada saat itu, untuk membuat suatu peta kerja, Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa dipakai. Kemudian pada tahun berikutnya jumlah lambang-lambang tersebut disederhanakan, sehingga hanya tinggal 4 macam, yaitu (Sutalaksana, 1979):
 Gambar 2.1 Lambang-Lambang Yang Digunakan
NO
LAMBANG
PENJELASAN
1.

Operasi
Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawi, mengambil informasi maupun memberikan informasi pada suatu keadaan juga termasuk operasi. Operasi merupakan kegiatan yang paling banyak terjadi dalam suatu proses. Dan biasanya terjadi pada suatu mesin atau stasiun kerja.
Contoh:
-  Pekerjaan menyerut kayu dengan mesin serut.
-  Pekerjaan mengeraskan logam.
2.

Transportasi
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi.
Contoh:
-        Memindahkan barang ke tempat lain.
-        Proses laju perpindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain.
3.


Pemeriksaan
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Lambang ini digunakan jika melakukan pemeriksaan terhadap suatu obyek atau membandingkan obyek tertentu dengan suatu standar.
Suatu pemeriksaan tidak menjuruskan bahan ke arah menjadi suatu barang jadi.
Contoh:
-   Mengukur dimensi benda.
-   Membaca alat ukur tekanan uap pada suatu mesin uap.
4.
Menunggu

Menunggu, terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu.
Contoh:
-        Bahan menunggu untuk diangkut ke tempat lain.
-        Menunggu diperiksa, dan lain sebagainya.
5.


Penyimpanan
Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup permanen, yaitu ditahan atau dilindungi terhadap pengeluaran tanpa izin tertentu. Prosedur perizinan dan lamanya waktu adalah dua hal yang membedakan antara kegiatan menunggu dan penyimpanan.
Contoh:
-   Dokumen-dokumen atau catatan-catatan disimpan dalam brankas.
-  Bahan baku disimpan dalam gudang.
6.
Aktivitas Gabungan
Kegiatan ini merupakan gabungan dari kegiatan operasi dengan kegiatan pemeriksaan dalam waktu bersamaan.
Contoh:
Kegiatan mengamplas sambil memeriksa kehalusan permukaan dengan tangan.

2.3       Macam-Macam Peta Kerja
            Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi dalam dua kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu (Sutalaksana, 1979):
1.        Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja keseluruhan.
2.        Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja setempat.
Oleh karena itu diharuskan dapat membedakan antara kegiatan kerja keseluruhan dan kegiatan kerja setempat. Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan  apabila kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan. Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat, apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja yang biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Hubungan antara kedua macam kegiatan di atas akan terlihat bila untuk menyelesaikan suatu produk diperlukan beberapa stasiun kerja, dimana satu sama lainnya saling berhubungan, misalnya suatu perusahaan perakitan yang mempunyai bermacam-macam mesin produksi atau stasiun kerja (Sutalaksana, 1979).
Kelancaran proses produksi secara keseluruhan akan sangat tergantung pada kelancaran setiap stasiun kerja. Suatu hal yang bijaksana apabila dalam prakteknya nanti, pertama-tama berusaha untuk memperbaiki atau menyempurnakan setiap stasiun kerja yang ada sedemikian rupa sehingga didapatkan suatu urutan  kerja yang paling baik untuk saat itu, kemudian langkah berikutnya barulah menyempurnakan proses secara keseluruhan. Secara garis besarnya, penggambaran kedua kegiatan tersebut dalam bentuk peta-peta kerja untuk memperbaiki kegiatan produksi, biasanya dimulai dengan membuat ada atau cara sekarang. Setiapkegiatan yang berlangsung, yang terjadi distasiun-stasiun kerja yang telah digambarkan pada peta kegiatan keseluruhan diamati seterperinci mungkin. Penganalisaan ini dilakukan dengan terlebih dahulu menggambarkan peta-peta kerja setempat yang bersangkutan, dengan membuat peta-peta kerja setempat yang menunjujan keadaan sekarang. Keadaan sekarang ini lah yang dipelajari untuk diusahakan perbaikan-perbaikannya. Hasil perbaikan dinyatakan dalam peta-peta kerja setempat yang menggambarkan “cara yang diusulkan“. Berdasarkan perbaikan dari setiap stasiun kerja inilah analisa keseluruhan dilakukan. Hasil akhir dinyatakan dalam peta-peta kerja keseluruhan untuk cara yang diusulkan (Sutalaksana, 1979).
Masing-masing petea kerja yang akan dibahas berikut ini semuanya termasuk dalam kedua kelompok dibawah ini antara lain (Sutalaksana, 1979):
1.        Yang termasuk kelompok kegiatan kerja keseluruhan
a.                             Peta Proses Operasi
Peta proses operasi (operation process chart) umumnya digunakan untuk menggambarkan urut-urutan kerja khususnya untuk kegiatan-kegiatan yang produktif saja seperti operasi dan inspeksi. Dengan kata lain, pada Peta Proses Operasi, akan menunjukkan langkah-langkah secara kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar dan bahan baku yang digunakan di dalam suatu proses manufakturing yaitu dimulai dari datangnya bahan baku sampai ke proses pengemasan (packaging) dari produk jadi yang dihasilkan (Wignjosoebroto, 1993).
b.                            Peta Aliran Proses
Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau suatu prosedur berlangsung, serta didalamnya memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan.Peta ini menunjukkan urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, dan menunggu yang terjadi selama proses pembuatan tempat kartu nama berdiri berlangsung.
c.                             Peta Proses Kelompok Kerja
Peta ini dapat digunakan dalam suatu tempat kerja dimana untuk melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerja sama yang baik dari sekelompok pekerja. Berikut ini adalah gambar peta proses kelompok kerja pembuatan tempat kartu nama berdiri.

d.                            Diagram Aliran
Diagram aliran merupakan suatu gambaran atau skala dari susunan proses   atau prosedur yang berlangsung, yang menunjukkan lokasi dari semua      aktifitas yang terjadi dalam peta aliran proses.
2.      Adapun yang termasuk kelompok kegiatan kerja setempat yaitu:
a.     Peta Pekerja dan Mesin
Peta pekerja dan mesin dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah perbaikan suatu sistem stasiun kerja, sehingga dicapai suatu keadaan ideal. Pada peta ini menggambarkan secara jelas kegiatan-kegiatan operator dan penggunaan mesin dalam proses pembuatan tempat kartu nama berdiri
b.    Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Peta tangan kiri dan tangan kanan menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan pada saat membuat satu komponen. Pada peta ini diperhitungkan waktu dan jarak dari satu kali tangan melakukan aktivitas.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar