Cari Blog Ini

Kamis, 22 Maret 2012

LANDASAN TEORI FISIOLOGI

            
                                                    LANDASAN TEORI


2.1       Pengertian Kerja
Menurut Sutalaksana (2006), bekerja adalah kegiatan manusia mengubah keadaan-keadaan tertentu dari alam lingkungan yang ditujukan untuk mempertahankan dan memelihara kelangsungan hidupnya. Studi ergonomi dalam kaitannya dengan kerja manusia dalam hal ini ditujukan untuk mengevaluasi dan merancang kembali tata cara kerja yang harus diaplikasikan agar dapat memberikan peningkatan efektifitas dan efesiensi. Selain juga kenyamanan ataupun keamanan bagi pekerjanya. Salah satu tolak ukur selain waktu yang diaplikasikan untuk mengevaluasikan apakah tata cara kerja sudah dirancang baik atau belum adalah dengan mengukur penggunaan energi kerja atau energi otot manusia. Berat atau ringannya kerja yang harus dilakukan oleh seorang pekerja akan dapat ditentukan oleh gejala-gejala perubahan yang tampak dapat diukur lewat pengukuran anggota tubuh atau fisik manusia.
   Menurut Nurmianto (2008), secara umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu kerja fisik (otot) dan kerja mental. Kerja fisik pengeluaran energi relatif banyak dan pada jenis ini dibedakan lagi menjadi dua cara yaitu kerja statis dan dinamis, kerja statis tidak menghasilkan gerak dan kelelahan lebih cepat terjadi. Kerja dinamis, yaitu  kerja yang menghasilkan gerak dan kelelahan relatif agak lama terjadi.
Menurut Nurmianto (2008), kerja mental pengeluaran energi relatif lebih sedikit dan cukup sulit untuk mengukur kelelahannya, hasil kerja (performansi kerja) manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor diri (individu), meliputi sikap, fisik, minat, motivasi, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman dan keterampilan. Faktor situasional, meliputi lingkungan fisik, mesin, peralatan, metode kerja.

           
2.2       Manifestasi Kerja Berat
Menurut Sutalaksana (2006), Dengan bertambah kompleksnya aktivitas otot mak hal-hal yang patut dijadikan pokok bahasan dan analisa terhadap manifestasi kerja berat. Berikut ini adalah pokok bahasannya:
1.        Laju detak jantung.
2.      Tekanan darah.
3.        Tempratur badan.
4.      Konsumsi oksigen yang dihirup.
5.        Kandungan kimiawi dalam tubuh.
6.        Keluaran paru.
7.        Laju pengeluaran keringat.
8.        Kecepatan membuka dan menutupnya ventilasi paru.
Diantara sekian banyak kriteria maka denyut jantung adalah merupakan variabel yang paling mudah untuk diukur, akan tetapi hanya merupakan pengukuran konsumsi energi secara tidak langsung. Konsumsi oksigen adalah merupakan faktor dari proses metabolisme yang dapat dianggap berhubungan langsung dengan konsumsi energi, oleh karena itu, faktor tesebut dianggap sebagai faktor pengukuran dan valid, meskipun alat pengukurannya sendiri akan sedikit mengganggu subjek atau orang yang sedang diamati. Seperti misalnya masker yang harus dipakai dapat menggangu proses pernafasan, jika tidak dipasang dengan sempurna.

2.3       Konsumsi Energi Dan Konsumsi Oksigen
Menurut Sutalaksana (2006), Kriteria-kriteria yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap manusia dalam suatu sistem kerja yaitu kriteria faal meliputi kecepatan denyut jantung, konsumsi oksigen, tekanan darah, tingkat penguapan, temperature tubuh, komposisi kimia dalam air seni, tujuannya adalah untuk mengetahui perubahan fungsi alat-alat tubuh selama bekerja. Kriteria kejiwaan  meliputi kejenuhan atau kejemuan, emosi, motivasi, sikap, tujuannya adalah mengetahui perubahan kejiwaan yang timbul selama bekerja. Kriteria hasil kerja meliputi pengukuran hasil kerja yang diperoleh dari pekerja selama bekerja. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi kerja dengan melalui hasil kerja yang diperoleh dari pekerja.
            Untuk merumuskan hubungan antara energy expenditure dengan kecepatan heart rate (denyut jantung), dilakukan pendekatan kuantitatif hubungan antara energy expediture dengan kecepatan denyut jantung dengan menggunakan analisa regresi. Bentuk regresi hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung secara umum adalah regresi kuadratis dengan persamaan sebagai berikut :
   

KE       = Et - Ei




                          

Keterangan:
Y         = Energi (kkal/menit)
X         = Kecepatan denyut jantung (denyut/menit)
KE       = Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (Kkal)
Et        = Pengeluaran energi pada saat kerja (Kkal)
Ei         = Pengeluaran energi pada saat istirahat (Kkal)
Terdapat tiga tingkat energi fisiologi yang umum yaitu istirahat, limit kerja aerobik, dan kerja anaerobik. Pada tahap istirahat pengeluaran energi diperlukan untuk mempertahankan kehidupan tubuh yang disebut tingkat metabolisis basah. Hal tersebut  mengukur perbandingan oksigen yang masuk dalam paru-paru dengan karbondioksida yang keluar. Berat tubuh dan luas permukaan adalah faktor penentu yang dinyatakan dalam kilokalori/area permukaan/jam. Rata-rata manusia mempuanyai berat 65 kg dan mempunyai area permukaan 1,77 meter persegi memerlukan energi sebesar 1 kilokalori/menit.
            Menurut Nurmianto (2008), Kilocalorie adalah merupakan satuan dari energi pada beberapa literatur ergonomi. Dalam unit SI (Satuan Internasional) didapat bahwa: 1 kilocalorie (kcal) = 4,2 kilojoule (kj)
Konversi konsumsi energi diukur dalam satuan watt, 1 watt = 1 joule/sec
Untuk mengkorversi satuan energi 1 liter oksigen akan memberikan 4,8 kcal energi yang setara denagn 20 kj atau
1 liter  menghasilkan 4,8 kcal energi = 20kj
Menurut Nurmianto (2008), kelelahan kerja adalah suatu kondisi dimana terjadi pada syaraf dan otot manusia, yang mengakibatkan syaraf dan otot tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Kelelahan dari sudut pandang industri adalah pengaruh dari kerja pada pikiran dan tubuh manusia yang cenderung untuk mengurangi kecepatan kerja mereka atau menurunkan kualitas produksi dari performansi optimis seorang operator.

2.4       Penentuan Waktu Istirahat
Penentuan waktu istirahat atau  recovery berdasarkan konsumsi energi yang didapatkan dari konversi kecepatan denyut jantung dapat dihitung dengan menggunakan rumus:


                                        

Keterangan:
R   = Waktu istirahat (menit)
T    = Waktu total kerja
K   = Energi yang dikeluarkan dalam bekerja (kkal/menit)
S    = Konstanta
Konsumsi energi dapat diukur secara tidak langsung dengan mengukur konsumsi oksigen. Jika satu liter oksigen dikonsumsi oleh tubuh, maka tubuh akan mendapatkan 4,8 kcal energi.




Keterangan:
R    :  Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recoveery)
T     :  Total waktu kerja dalam menit
B    :  Kapasitas oksigen pada saat kerja (liter/menit)
S     :  Kapasitas oksigen pada saat diam (liter/menit)
Hal  yang harus diperhatikan untuk menentukan nilai S adalah tingkat pekerjaannya berdasarkan konsumsi oksigen yang dibutuhkan.

Tabel 2.1 Tabel Klasifikasi Pekerjaan
Tingkat Pekerjaan
Energy Expenditure
Detak Jantung
Konsumsi Oksigen
Kcal/menit
Kcal/8jam
Detak/menit
Liter/menit

Undully Heavy

> 12.5
> 6000
> 175
> 2.5
Very Heavy
10.0 – 12.5
4800 – 6000
150 – 175
2.0 – 2.5
Heavy
7.5 – 10.0
3600 – 4800
125 – 150
1.5 – 2.0
Moderate
5.0 – 7.5
2400 – 3600
100 – 125
1.0 – 1.5
Light
2.5 – 5.0
1200 – 2400
60 – 100
0.5 – 1.0
Very Light
< 2.5
< 1200
< 60
< 0.5

Fatique adalah suatu kelelahan yang terjadi pada syaraf dan otot-otot manusia sehingga tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Kelelahan dipandang dari sudut industri adalah pengaruh dari kerja pada pikiran dan tubuh manusia yang cenderung untuk mengurangi kecepatan kerja mereka atau menurunkan kualitas produksi, atau kedua-duanya dari performansi optimum seorang operator. Cakupan dari kelelahan, yaitu:
(http//www.dian.staff.gunadarma.ac.id)
1. Penurunan dalam performansi kerja
Pengurangan dalam kecepatan dan kualitas output yang terjadi bila melewati suatu periode tertentu, disebut  industry fatique.
2. Pengurangan dalam kapasitas kerja
perusakan otot atau ketidakseimbangan susunan saraf untuk memberikan stimulus, disebut Psikologis fatique
3.  Laporan-laporan subyektif dari pekerja
     Berhubungan dengan perasaan gelisah dan bosan, disebut fungsional fatique.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar